Di Nagari nan Tujuh, khusus nya Jorong Sipisang hampir semua keluarga bisa marendo, sekitar 200 orang. Mereka marendo saat musim tanam padi dan panen rampung, hari hari kosong dimanfaat kan untuk marendo. Rendo Sipisang sudah terkenal sejak puluhan tahun yang lalu.
Ada juga hasil kerajinan rendo di Pariaman, namun kualitas nya kurang baik, karena menggunakan bahan benang ukuran 9 (lebih besar). Das dengan dua anak ini, mendapatkan jasa Rp.5000 hingga 10.000 per jenis barang berhasil dipasarkan.
Masalah yang dihadapi pengrajin rendo ini adalah pemasaran. Ketika covid masih tinggi, kebanyakan yang membuat rendo berhenti. Karena pembeli rendo di Buktitinggi menurun. Malah yang laku adalah "connecting masker perempuan". Bila diperlukan bahan baku, di beli ke Bukittinggi, dengan harga satu ball 20 gulung Rp. 75.000. Ada bahan baku di jual di Sipisang, namun harga nya Rp. 4.500/gulung, lebih tinggi Rp. 1.000.
Masalah lain adalah, jenis dan disain rendo. Saat ini jenis nya lebih monoton. Dari dulu hingga sekarang taplak meja, sarung bantal, penutup gallon, variasi kotak tisu. Rita mengemukakan ada buku dari Jepang, di pinjamkan PKK Kabupaten Agam, "saya sering contek motif nya". Pelatihan ketrampilan untuk diversifikasi produk dan variasi disain, sangat diperlukan, khususnya para remaja yang mulai berminat.
Dalam lima tahun terakhir, kerajinan rendo tidak lagi di dominan oleh Sipisang. Namun sekarang telah berkembang pesat di Pariaman, Pasaman Barat dan juga Payakumbuh dan tempat lain di Sumatera Barat. Rendo dengan variasi benang emas, sedang "trend". Ini menjadi tantangan bagi Rendo Sipisang. Bilamana tidak diantisipasi, maka "Rendo Sipisang" akan tinggal kenangan. Hal ini harusnya menjadi agenda prioritas dari"Badan Usaha Milik Nagari".
Saran lain adalah perlunya "Show Room" kerajinan rendo di Sipisang ini, Show room ini bisa tempat berhenti mobil dari Bukittinggi ke Medan dan arah sebaliknya. Nagari diharapkan lebih giat, mempromosikan rendo ini. "Inyiak Wali, Pejabat Kecamatan Palupuah, perlu lebih memberikan perhatian pada kerajinan ini", tambah Rita.
Pastilah masyarakat Jorong Sipisang, tidak menghendaki Rendo Satuipisang, tinggal cerita dan kenangan. Pengrajin ini berharap akan maju dan berkembang di tahun mendatang.
Sejumlah baleno diharapkan terlihat di perbatasan Kabupaten Agam dan Pasaman Barat dan batas memasuki Nagari Nan Tujuah.
Hati hati!
Anda memasuki Kampung, Rendo Sipisang
Selamat datang di Kampuang Rendo, Sipisang
Anda, akan meliwati Mesjid Nurul Hikmah, mesjid tua usia 200 tahun