Pengalaman Anindya Hafsa yang membagikan ceritanya kepada Kawalcovid19.id. Pada 15 Januari 2021, papanya yang berusia 75 tahun melakukan tes PCR setelah lima hari sebelumnya kontak erat dengan tetangga yang positif Covid-19. Sembari menanti hasil tes, ayahanda melakukan isolasi mandiri. Tiga hari kemudian, hasil PCR keluar dan menyatakan sang ayah positif Covid-19. Setelah itu, anggota keluarga serumah lain juga dites. Hasilnya, dua anak Anindya berumur 4,5 dan 1,5 tahun positif, sedangkan ibunda, suami dan dirinya sendiri negatif.
Keluarga kakak ipar, 24 orang akhir nya buru buru balik ke Jakarta, setelah shalat idul Adha 1443 H, dua mobil dan sebuah mobil pariwisata carteran, perjalanan lancar. Namun apa yang terjadi, hampir semua nya merasakan batuk, badan panas, selera makan berubah, malah ada yang penciuman tidak berfungsi. Mereka segera melakukan isoman, konsultasi dengan dokter dan disiplin menerapkan protokol kesehatan. Konsumsi makanan bergizi, vitamin, obat herbal dan tradisional lain.
Apa yang dapat dipetik dengan pengalaman diatas antara lain:
- Pertama keluarga harus merubah sudut pandang tentang covid, bahwa covid itu ada dan telah menelan korban, tanpa pilih bulu. Keluarga harus tetap waspada, agar disiplin menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga jarak bilamana keluar rumah. Mematuhi kebijakan di lingkungan permukiman yang dikeluarkan RT dan RW atau TIM Covid nya..
- Bilamana ada anggota keluarga yang beraktifitas di luar rumah, sekembalinya menjaga jarak dengan keluarga sebelum berganti pakaian dan mandi. Tetaplah memakai masker. Hati hati dalam bergaul, karena OTG tidak diketahui kasat mata.
- Keluarga harus cermat, melihat anggota keluarga serumah, apakah ada yang kurang sehat, batuk, demam, mual, dan fungsi lidah berkurang, fungsi penciuman menurun dan berkurang tenaga dan Amanda indikasi umum covid, segera konsultasi pada dokter. Dalam waktu bersamaan memisahkan keluarga dengan anggota keluarga lain.
- Berjemur mata hari pagi akan sangat membantu peningkatan imunitas tubuh.
- Asupan makanan bergizi dengan vitamin D3-10.000 IU, E ,C .500, anti virus dan vitamin lain sangat baik untuk dibiasakan. Korma, habatusauda, hindi, madu, dapat kosumsi sebagai tambahan untuk memperkuat stamina dan imun.
- Bilamana masih khawatir terkena virus covid ini, saya dan keluarga berininisatif membeli alat test swab (hanya Rp.50.000/5 buah) dana melakukan tes mandiri. Hasil nya dalam beberapa menit sudah terlihat, negatif atau positif. Jangan sekali-kali takut tes swab dan PCR
- Bilamana ada anggota keluarga yang terkapar covid ini dan melihat kondisi fisik cendrung negatif, jangan tunda untuk di bawa ke rumah sakit. Pastikan rumah sakit yang dituju masih ada tempat (komunikasi telpon), sehingga mengurangi resiko waktu yang lebih panjang.
- Segera ke rumah sakit, bilamana anggota keluarga itu mempunyai penyakit bawaan di paru paru, jantung, diabetis dan asam lambung.
- Jaga semangat, pasalnya, terjangkit virus corona bukan hanya merusak kesehatan fisik, juga menyebabkan kerentanan psikologis. Ciptakan rasa nyaman dan bantu agar keluarga tetap tenang
- Untuk memperkuat psychologis keluarga, mari ditingkatkan ubudiah, zikir dan doa. Karena apa yang terjadi adalah kehendak Allah yang maha kuasa. Dia menciptakan penyakit sebagai untuk mengelontorkan dosa dan meningkatkan keimanan. Dalam waktu bersamaan perbanyak infak dan peduli sesama. Kejadian yang menimpa keluarga pastilah ada makna nya.
Ingat penyebaran virus covid 19, belum berhenti. Korban yang meninggal setiap hari bertambah, demikian juga jumlah masyarakat Indonesia yang terkapar virus ini. Ayo lawan virus covid ini.