Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bencana Alam, Ujian ataukah Hukuman?

7 Agustus 2018   13:48 Diperbarui: 7 Agustus 2018   14:41 879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ninaidana.blogspot.com

Bangsa Indonesia dapat dikategorikwn negara yang rawan bahkan sering terjadi bencana alam. Berdasarkan laporan BNPB selama tahun 2017 Indonesia dilanda 2.175 kejadian bencana dengan rincian ; banjir (737 kejadian), puting beliung (651 kejadian), tanah longsor (577 kejadian), kebakaran hutan dan lahan (96 kejadian), tanah longsor disertai banjir (67 kejadian), kekeringan (19 kejadian), gempa bumi ( 18 kejadian), gelombang pasang/abrasi (8 kejadian), dan letusan gunung api ( 2 kejadian). Selama januari-maret 2018, telah terjadi 513 bencana alam yang dominasi oleh angin, banjir dan tanah longsor.

Pada durasi waktu satu minggu, Nusa Tenggara Barat (NTB) digoncang dua kali bencana alam berupa gempa bumi. Pada tanggal 29 juli 2018  gempa berkekuatan 6,4 SR tanpa diserta gelombang tsusnami, dan tanggal 5 agustus 2018 gempa   berkekuatan 7 SR disertai gelombang tsunami setinggi 10-13 cm.

Perspektif Sejarah

Menengok sejarah, bencana alam berupa banjir, angin topan (puting beliung), tanah longsor, gempa dan sejenisnya juga pernah menimpa masyarakat (umat) terdahulu. Pertama, Kaumnya Nabi Nuh AS, akibat kesombongan dan selalu mengingkari perintah Allah akhirnya diberi hukuman (siksaan) berupa banjir sangat besar yang menenggelamkan semua orang yang mengingkari perintah dam larangan Allah swt. 

Bahkan putra Nabi Nuh bernama Kan'an ikut di telan banjir akibat kesombonganya. Sesuai firman Allah SWT " Hai anaku..!! Naiklah ke sini bersama kami, janganlah kamu menjadi bersama mereka yang kufur kepada Allah. Jawab anaknya: Saya akan pergi ke atas gunung yang akan menyelamatkan saya dari air/banjir ini. Sahut Nabi Nuh AS; Tiada seorangpun yang dapat selamat dari siksa Allah pada hari ini, kecuali orang yang di kasihi Allah SWT. Kemudian keduanya dipisahkan oleh gelombang hingga anak Nabi Nuh termasuk orang yang di tenggelamkan. ( QS. Hud : 42-43)

Kedua, Kaum Ad yang dikenal pengikut Nabi Hud AS, akibat selalu mendustakan atau mengingkari perintah Allah dan Rasulnya, akhirnya diturunkan siksaan berupa angin yang sangat kencang, keras dan besar yang di kenal dengan angin shar shar. 

Firman Allah SWT, "Adapun kaum Ad, mereka di binasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah menimpakan angin selama tujuh malam dan delapan hari secara terus menerus, maka kamu lihat kaum Ad pada waktu itu mati, bergelimpangan mereka bagaikan pohon kurma yang tumbang dan kosong di dalamnya. Maka apakah ada kamu lihat orang yang masih tinggal dari antara mereka?". (QS. Al Haqqa: 6-8).

Ketiga, Para pengikut Nabi Sholih AS yang di kenal sebagai kaum Tsamud di siksa dengan azab berupa gempa bumi. Hal ini disebabkan kemungkaran yang dilakukan oleh kaum tsamud. Firman Allah SWT, "Kemudian mereka mrmbunuh unta itu, maka mereka menyesal sesudahnya. Maka mereka di timpa siksan ( gempa yang dahsyat), sesunguhnya tentang hal itu adalah sesuatu bukti atas kekuasaan Allah swt, tetapi kebanyakan mereka tidak mau beriman. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Perkasa lagi pengasih". (QS. Asy Syu'ara : 157-158)

Ujian atau Hukuman?

Setiap manusia akan diuji dengan beraneka macam situasi, kondisi dan peristiwa. Sesuai firman Allah SWT, "Dan Sesungguhnya Kami akan mengujimu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan dalam hal harta, jiwa dan buah buahan, dan berilah kabar gembira terhadap orang orang yang sabar". (QS. Al baqarah : 155).  Ayat ini mengandung pelajaran bahwa apa yang terjadi melalui bencana alam merupakan ujian kesabaran dan keimanan manusia. Siapapun yang sabar dalam menghadapi ujian  akan memperoleh kenikmatan di akherat nanti (surga) sebaliknya bagi yang tidak kuat menerima ujian akan terjerumus kedalam kesengsaraan ( neraka).

 Apakah musibah itu bagian dari ujian atau hukuman (siksaan) dapat diketahui dari dua hal, pertama, situasi, kondisi, sikap dan perilaku masyarakat sebelum terjadinya bencana alam dan kedua, bagaimana  cara masyarakat  mensikapi bencana tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun