Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

10 Tugas Pemimpin Menurut Imam Al Mawardi

24 Mei 2018   13:23 Diperbarui: 24 Mei 2018   13:21 1695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
slideshare.net/RehanShaikh14

Menurut Imam al Mawardi, pemimpin sekurang-kurangnya memiliki 10 (sepuluh) tugas yang harus diperhatikan dan dilaksanakan selama menjalankan kepemimpinanya; 

Pertama,memelihara agama sesuai dengan prinsip prinsip yang kokoh dalam artian benar benar terwujud kedamaian dan kesejahteraan bagi rakyat. Agama bukan dijadikan sarana untuk melakukan rekayasa, manipulasi dan intimidasi. Bukan pula agama dijadikan sebagai legitimasi kekuasaanyang hanya untuk kepentingan sesaat (pragmatis).

Kedua,memberlakukan hukum diantara kedua belah pihak yang berselisih (bertikai) sehingga benar benar mampu menghentikan kedua belah pihak yang berselisih. Artinya mampu menjaga persatuan dan kesatuan rakyat. Hukum benar benar untuik mewujudkan rasa keadilan, bukan untuk sarana lahirnya kedholiman.

Ketiga,melindungi rakyat dari berbagai ancaman dan gangguna yang datang baik dari internal maupun eksternal baik yang menyangkut harta , jiwa dan raga. Pemimpin harus mampu memberikan kepastian keamanan dan kenyamanan bagi rakyatnya. Konsekuensinya semua rakyat benar benar bisa menjalankan aktivitas secara optimal tanpa dilandasi kekhawatiran.

Keempat,menegakkan aturan dan hukum agar tidak terjadi saling tindas, saling mengkhianati satu dengan yang lain. Aturan yang berubah hukum atauregulasi lainnya secara fitrah diciptakan denagn tujuan untukmenciptakan kehidupan diantara manusai bisa saling menghormati dan menghargai, karena dengan aturan dan hukum tiap tiap manusia akan menjalankan tugas dan perannya sesuai dengan hak dan kewajiban yang dimiliki. Pemimpin harus bisa memastikan bahwa rakyatnya benar benar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai hak dan kewajiban yang dimiliki (tidak saling tumpang tindih). 

Kelima,melindungi wilayah perbatasan dengan berbagai cara yang kokoh dan kekuatan yang tangguh sehingga tidak mudah diganggu dari pihak lain. Pemimpin apapun alasanya harus mampu melindungi dan  harkat dan martabat serta wibawa negara. Karena setiap negara pastimemiliki kedaulatan yang tidak bisa dengan mudah di ganggu oleh siapapun. 

Keenam,memerangi atau melawan semua kelompok yang bermaksud melakukankerusuhan atau perbuatan yang melanggar aturan dan norma.Ketegasanseorang pemimpin terhadap para pengacau, pengganggu dan perusuh menjadi salah satu indikasi keberhasilan dalam memimpin. Oleh sebabitu pemimpin harus bertindak cepat dan tepat kepada siapapun yangmenjadi aktor kekacauan di negara.

Ketujuh,memberikan penyadaran kepada rakyat agar memiliki ketaatan dan kepatuhan untuk membayar pajak atau zakat. Pemimpin tridak bisamelepaskan tanggung jawab dalam urusan negara dan agama. Antaranegara dan agama ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak mungkin dipisahkan. Konsekuensinya, setiap pemimpin harus memiliki kepedulian terhadap urusan kenegaraan dan juga urusan keagamaan, sehinggaterwujud hubungan negara -agama yang harmonis dan ideal untuk kemaslahatan masyarakat.

Kedelapan,menetapkan gaji/upah secara proporsional dan menyusun anggaran yang benar benardiperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat. Dalam konteks ini, pemimpin harus benar benar memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan negarayang efektif dan efisien sehingga tidak melahirkan pemborosan uangrakyat atau uang negara,

Kesembilan,mengangkat orang orang yang jujur dan profesional untuk ditempatkan diposisi yang tepat agar mampu melakukan pelayanan optimal kepada rakyat. Artinya pemimpin harus selalu komitmen kepada orang orang yang memiliki integritas, kapabilitas. Pengangangkatan pejabat tidak boleh didasarkan pertimbangan suka sama suka dan kelompok melainkan benarbenar didasarkan pertimbangan profesionalisme.

Kesepuluh,rajin turun langsung ke lapangan agar mengetahui, memahami dan mampumengurai semua persoalan yang dialami oleh rakyatnya. Kedekatan dengan rakyat merupakan keniscayaan bagi setiap pemimpin. Dengan turun langsung ke masyarakat akan lebih mengetahui persoalan secaar detail,sehingga akan cepat dan tepat dalam membuat  solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun