Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Haseen Dilruba: Gambaran Baru Istri di Film India yang Tak Lagi "Lugu"

12 Agustus 2021   16:08 Diperbarui: 12 Agustus 2021   16:12 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Cuplikan Film Haseen Dilruba/Foto: News18.com)

Dunia perfilman India kini makin ekstrim dengan latar ide cerita yang menabrak sekat sekat nilai dan budaya. Era saat ini, jangan mencoba membayangkan film India yang dipenuhi tarian dibalik pohon dengan berkain sari. Jangan bayangkan pula, film India hadir dengan cerita istri setia yang memuja suami bak seorang dewa. Masa itu sudah lewat dan tidak lagi menjadi tren disana.

Film Bollywood kini makin berani mengumbar apa yang selama ini terpendam di balik nilai dan budaya. Belum lama ini Penulis menonton film "Haseen Dilruba" yang diproduksi oleh Netflix. Sebagai sebuah drama perselingkuhan dibumbui dengan misteri pembunuhan, film yang diperankan Taapsee Panu ini cukup menghibur. Meski mendapat kritik negatif dari para pengamat film India, penulis menilai "Haaseen Dilruba" benar benar mencoba memberi stigma baru seorang "istri" dalam konteks masyarakat India, lebih khusus memberikan label liar bagi seorang istri dalam film India.

Sebelum jauh membahas "Haseen Dilruba" penulis sempat mengulas panjang lebar film berjudul "Thappad". Ide cerita film tersebut sederhana saja, yakni seorang istri yang memaksa minta cerai kepada suaminya karena sebuah tamparan dalam pesta. Film ini mengundang kritik positif karena menyuarakan apa yang selama ini dipendam para istri yakni perlawanan terhadap suami yang ringan tangan dalam mendaratkan pukulan ke wajah pasangan hidupnya.

"Haseen Dilruba" ingin lebih dari itu. Secara singkat film ini bercerita tentang pasangan muda yang menikah karena dijodohkan. Sang istri merasa bahwa pria yang dinikahinya kurang menarik sehingga memutuskan untuk selingkuh dengan sepupu sang suami. Sudah begitu saja inti ceritanya. Namun, dibalik ide cerita yang sangat sederhana itu terdapat berbagai pesan yang ada di dalamnya.

Sang istri dalam "Haseen Dilruba" tak begitu saja menerima lelaki yang dijodohkannya. Ia memiliki harapan tinggi akan suaminya yakni lelaki yang gagah, tampan, humoris dan membuatnya selalu nyaman. Namun apa daya, pria yang dinikahinya bukan seperti itu. Justru karakter sosok istri dalam film ini menemukan lelaki kantoran yang kurang menyenangkan, tidak gagah dan bahkan kurang "buas" dalam kehidupan seksual. Salah satu adegan film ini menunjukkan bagaimana sang suami malah mengalami ejakulasi dini pada malam pertamanya.

Sang istri justru menemukan lelaki idamannya ada pada sepupu sang suami, dari situlah kisah perselingkuhan dimulai.  Meski akhirnya ia harus ditinggalkan oleh sepupu sang suami dan menyadari kesalahannya di hadapan suami yang masih mau menerimanya. Cerita klise macam ini sudah bukan hal baru dalam perfilman. Bahkan, ide cerita drama perselingkuhan itu seperti gabungan antara "What Lies Benneath" yang diperankan Richard Geere dan Michael Pfeiffer, film "Boy Next Door" yang dimainkan dengan seksi oleh Jennifer Lopez, serta drama serial berbahasa latin dari Netflix berjudul "Dark Desire".

Bahkan pula, ide cerita tentang perempuan atau istri "nakal" dalam film India juga sudah ada sebelum "Haseen Dilruba". Misalnya, film "Lust Stories" atau paling ekstrim adalah film "Parched" yang diperankan oleh Radhika Aapte yang kontroversial itu. Bagaimana tidak kontroversial, jika anda sempat menonton film versi aslinya tanpa sensor, maka memori anda akan lompat jauh ke film "Kama Sutra" arahan Mira Nair.

Kembali ke "Haseen Dilruba". Film ini secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa wanita juga punya sosok lelaki yang diidamkannya. Jika di banyak film India, tokoh utama laki laki sering berkhayal mendapat wanita cantik nan gemulai dan pandai menari, maka "Haseen Dilruba" membalikkan objeknya. Bukan hanya lelaki yang punya sosok pendamping impian, wanita juga sama halnya.

Film ini bahkan menyitir perkara kehidupan ranjang suami istri. Adegan suami ejakulasi dini adalah sebuah kritik tajam pada gambaran misoginis yang kerap ada pada film India. Banyak peran utama lelaki mengharapkan pasangannya sempurna, namun apakah sebanding dengan kehebatannya di ranjang? Begitulah pesan Haseen Dilruba sebagaimana tafsir penulis.

Akan tetapi, sisi positif film ini adalah juga ada pesan bagi para wanita atau para istri. Bahwa meskipun lelaki lain lebih tampan, humoris dan gagah, tapi suami lebih baik dan lebih setia dari lelaki manapun yang ada. Justru ada titik ini ada keadaan objek yang terbalik. Jika pada film perselingkuhan di India dengan pelaku suami, maka sang istri mencoba setia dengan memaafkan hasrat sesaat suami. Tapi "Haseen Dilruba" mencoba membuatnya lain dari film dengan tema seruap yang pernah dibuat sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun