Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Seperti Jembatan Kedung Kandang, Harus Ada Unsur Mistis di Balik Banjir Kajoe Tangan

26 Desember 2020   23:50 Diperbarui: 26 Desember 2020   23:53 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banjir di Kawasan Kajoe Tangan (Foto: Times Indonesia) 

Justru, berbagai komentar miring warganet yang mengisi berbagai komunitas yang ada di media sosial. Seperti yang penulis bahas di judul sebelumnya, ekspektasi masyarakat sangat tinggi dengan rencana pembangunan Kajoe Tangan Heritage. Sangat tinggi sekali. Bahkan warga sampai rela terjebak macet selama hampir dua bulan karena kawasan jalan di lokasi itu harus ditutup.

Kehebatan Pemerintah Kota Malang membangun narasi harapan akan Kajoe Tangan Heritage rupanya tidak sebanding dengan hasil sementara yang kini bisa dilihat oleh masyarakat. Bahkan, dalam tulisan sebelumnya, penulis sampai memberikan analogi Eden Hazard dan Antonie Griezmann untuk menggambarkan bagaimana tingginya ekspektasi publik meski hasilnya kurang disebut memuaskan.

Bahkan, lebih parah lagi semenjak dibangun kawasan Heritage di Kajoe Tangan, genangan air pada saat hujan tidak teserap. Warga menyebutnya banjir terjadi di kawasan itu pada saat hujan deras mendera Kota Malang seharian penuh.

Kondisi ini membuat Kajoe Tangan Heritage makin mendapat stigma negatif dari masyarakat. Hasilnya tidak memuaskan, ditambah dengan banjir yang terjadi. Dua proyek besar di Kota Malang pada akhir tahun seakan kontras dengan kenyataan.

Jembatan Kedung Kandang yang tidak ada ekspektasi warga mendadak ramai seakan jadi tempat wisata baru, sedang kawasan yang dijagokan jadi tempat wisata justru mendapat sentimen negatif warga.

Sampai detik ini saya masih menunggu analisa mistis kenapa Kajoe Tangan bisa banjir seperti itu seperti analisa mistis saat plengsengan Jembatan Kedung Kandang ambrol.

Analisa mistis itu bisa saja terjadi. Sebab kawasan Kajoe Tangan itu masih banyak berdiri bangunan kuno di dalamnya. Penulis ambil contoh misalnya saat pemugaran Bioskop Merdeka yang cukup legendaris di kawasan itu.

Saat berprofesi menjadi jurnalis beberapa tahun lalu, Bioskop Merdeka yang bisa masuk menjadi kategori bangunan Cagar Budaya itu dirombak total dan rencananya bakal dijadikan hotel atau tempat penginapan. Saat melakukan wawancara dengan warga sekitar ada yang menyebut beberapa tukang bangunan yang ikut memugar Bioskop Merdeka tidak mau lagi meneruskan.

Alasannya, karena mereka sakit-sakitan dan diganggu makhluk halus. Lagi-lagi ada alasan mistis. Cuman bedanya, komentar berbau mistis itu tidak saya masukkan sebagai bahan berita. Karena penulis berpikir hal itu tidak begitu penting untuk diketahui warga. Tapi cerita warga soal ada hal mistis itu benar adanya.

Atas dasar itu, bisa saja banjir di kawasan Kajoe Tangan terjadi karena faktor mistis, dan informasi itu menurut penulis sangat bisa diterima oleh warga daripada alasan berbau teknis seperti banjir di Kajoe Tangan terjadi karena tidak adanya resapan air atau terjadi sumbatan akibat sampah.

Alasan semacam itu justru akan mendapat sentimen negatif warga. Karenanya, bisa diberikan mistis sebagai akibat banjir tersebut persis seperti alasan mistis kenapa plengsengan Jembatan Kedung Kandang ambrol beberapa kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun