Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Maardani 2" dan Sikap Perlawanan akan Kekerasan pada Perempuan

24 Februari 2020   05:46 Diperbarui: 24 Februari 2020   06:08 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Mardani | sumber: Photopng.blogspot.com

Tahun 2002 publik India digegerkan dengan film berjudul "Shakti : The Power" yang diperankan dengan sangat brilian oleh Nana Patekar, Karishma Kapoor dan Shah Rukh Khan.

Film ini secara langsung melawan dominasi patriarki dan menganggap rendah perempuan di dalam sebuah keluarga, terutama berkaitan dengan budaya yang menganggap laki-laki adalah derajatnya lebih tinggi dari perempuan.

"Shakti: The Power" yang penuh darah di sebagian besar adegan filmnya itu lantas diganjar dengan kritik positif oleh para kritikus di India.

Dominasi patriarki ditambah dengan aksi misoginis yang kerap ditunjukkan di film India memang secara tidak langsung mempengaruhi pola pikir penontonnya.

Alhasil, beberapa penelitian menunjukkan bahwa film India yang mengusung tema misoginis dengan dominasi patriarkis jumlahnya sangat besar.

Pada ulasan penulis sebelumnya, sudah nampak, bagaimana perilaku misoginis atau melecehkan perempuan baik verbal dan non verbal sudah menjadi biasa saja dalam film India.

Pola atau gambaran itu lantas diimitasi saja mentah-mentah oleh para penontonnya. Akibatnya, kasus pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan meningkat di negara itu.

Kondisi yang sangat miris tentang kejahatan terhadap perempuan di India, menurut laporan resmi dari National Crime Records Bureau (NCRB) di India. Tahun 2016, dumana India melaporkan ada 338.954 kasus kekerasan terhadap wanita. Sebanyak 38.947 diantaranya adalah kasus pemerkosaan. Kondisi ini cukup miris, sebab terdapat cara pandang yang sangat rendah terhadap perempuan di India.

Fakta lain yang cukup mencengangkan dari kasus kekerasan terhadap perempuan dilakukan anak di bawah usia 18 tahun. Rata-rata tiap tahun anak-anak dibawah umur yang melakukan kekerasan terhadap perempuan sebanyak 2000 orang.

Jika dikaitkan dengan aksi perundungan yang ada di Jawa Tengah, maka setidaknya terdapat korelasi. Korbannya perempuan, dan pelakunya adalah anak usia di bawah umur. Kasus di Jawa Tengah bisa jadi salah satu yang terdokumentasikan. Bisa saja ada kasus lain yang tidak terdokumentasikan atau viral di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun