Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kasus Zefania Karina dan Malangnya Nasib Anak Korban Perceraian

10 Februari 2020   04:22 Diperbarui: 10 Februari 2020   04:46 1238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perceraian| Foto: Jatimtimes

Pun juga jika Zefania bermain di balkon, ayahnya atau mertuanya bisa memantaunya dengan baik. Karen Idol merasa suaminya tidak lalai dalam menjaga putrinya sehingga meregang nyawa.

Apa yang dialami Zefania Karina, bisa jadi, merupakan potret kelam dimana perpisahan orang tua akan berdampak kepada anaknya.

Banyak kasus di Indonesia dimana perceraian orang tua berakibat fatal terhadap orang tuanya.

Seorang anak berusia 8 tahun berinisial SMC sampai diajak ayahnya Oktavanius Cahyo Saputro untuk bunuh diri. Keduanya, meninggal secara tragis lantaran ditabrak oleh kereta api, di perlintasan Purwosari, Solo pada 20 Maret 2015 lalu.

Kedua orang tua SMC, diketahui sedang dalam proses perceraian di Pengadilan. Lantaran masih di bawah umur, hak asuh SMC sejatinya akan jatuh ke ibunya. Namun, sayangnya sang Ayah tega mengajak anaknya bunuh diri.

Kasus lain juga terjadi di Palembang. Feri Septiawan tega menjual putri semata wayangnya Feni Anastasya yang masih berusia 3,5 tahun kepada orang lain dengan harga 8,5 juta. Kasus ini terjadi pada 2015 lalu.

Feri menjual anaknya, lantaran sudah tidak mampu lagi membesarkan anak pasca bercerai dari istrinya. Lelaki itu mengaku kesal dengan mertua yang tidak merestui pernikahannya dengan mantan istri.

Lelaki yang berprofesi sebagai penjaga toko itu juga mengaku jika mertuanya membiarkan istrinya berselingkuh, sehingga perceraian tak terelakkan. Namun, sayangnya lagi-lagi perpisahan orang tua berdampak buruk terhadap anaknya.

Beberapa kasus di atas menunjukkan bagaimana anak korban perceraian ternyata tidak saja terganggu secara psikis, namun juga fisik.

Apalagi, jika sampai sang anak meregang nyawa atau dijual bahkan ditelantarkan. Dua anak di Palu Sulawesi Tenggara beberapa tahun silam menjadi korban penelantaran dari kedua orang tuanya yang bercerai.

Sang Ayah harus bekerja jauh dan sang ibu menikah lagi. Dua anak itu tinggal di sebuah gubuk dan ditelantarkan begitu saja oleh kedua orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun