Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merekam Dua Potret Guru yang Berlawanan dalam "Taree Zameen Par" dan "HaramKhor"

26 November 2019   04:10 Diperbarui: 26 November 2019   04:18 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Fenomenal Taree Zameen Paar (Foto: Istimewa)

Ada yang bertanya, kenapa beberapa tulisan saya, menggunakan film India sebagai contoh dan referensi untuk menganalisa topik yang diangkat. Jawabannya mudah. Pertama, karena memang saya penggemar film itu. Kedua, bagi saya film India adalah film yang jujur dan berani.

Jika anda ingin menonton film dengan tokoh antagonis seorang polisi, maka
itu ada dalam film India. Atau, jika anda ingin cerita bobroknya para politisi di negeri Gangga itu, maka"Sarkar Raj" adalah contohnya.  

Pun ketika anda ingin menonton bagaimana perjuangan "kaum kiri" juga ada. Satu film menarik berjudul "The Legend of Bhagat Singh" yang diperankan Ajay Devgn, adalah contohnya.

Film ini merupakan antitesa dari berbagai kisah perjuangan ala Gandhi yang lebih diplomatis saat melawan penjajah. Atau bisa dibilang bahwa Bhagat Singh ini seperti Haji Misbach atau Tan Malaka-nya India. Film semacam itu ada dan dibuat disana.

Dua alasan itu, makin menguatkan, jika memang banyak film India yang diangkat dari fenomena yang ada di masyarakat. Sekali lagi, fenomena itu bahkan bisa ada di Indonesia. Termasuk terkait dengan guru dan pendidikan.

Ada beberapa film di India yang mengangkat tentang guru. Namun, dalam tulisan ini saya hanya mengangkat dua film saja. Ia masing-masing adalah "Taree Zameen Par" tentang guru yang peduli pada anak berkebutuhan khusus (ABK) dan "Haramkhoor" film tentang guru yang  mencabuli muridnya. Dua film ini masih relevan jika dikaitkan dengan berbagai permasalahan dalam dunia pendidikan yang ada di Indonesia.

Pesan Nadiem Makarim dan Esensi Taree Zameen Paar
Saya tertarik salah satu dari lima poin yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dalam pidato fenomenalnya itu. Bunyinya: "Temukan satu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri".

Bagi saya, pesan itu ibarat "sabda" dari menteri yang seharusnya tak patut untuk diacuhkan oleh semua guru yang ada di Indonesia. Sebab, setiap orang memiliki bakatnya masing-masing, tidak hanya di bidang akademik semata.

Pesan yang disampaikan Nadiem Makarim merupakan salah satu esensi yang ada dalam film India berjudul "Taree Zameen Par" yang dibintangi oleh Darsheel Safary dan Aamir Khan.

Film ini dirilis 12 tahun silam atau sekitar tahun 2008. Disutradarai langsung oleh Aamir Khan, film ini cukup kontroversial dalam perjalanannya. Semula "Taree Zameen Par" digadang masuk dalam nominasi Oscar untuk kategori film berbahasa asing. Namun, sayang ia harus digantikan oleh "Slumdog Millionare" yang justru bukan film India, namun menggunakan negara itu sebagai settingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun