Konsumsi obat kuat secara ugal-ugalan juga berpengaruh negatif terhadap tubuh. Karena itu, seperti yang saya tulis di awal, kita harus mengenali kondisi fisik tubuh kita sebelum menjajal apapun itu jenis obat baik yang diminum ataupun obat luar. Bukan saja berdampak pada diri sendiri, konsumsi obat secara ugal-ugalan tanpa melihat kemampuan fisik ternyata juga menjadi penyebab tindakan kriminal.
Peristiwa itu dialami oleh Ridwan Solihin (28), asal Karawang, Jawa Barat. Ia sampai tega menghabisi Pekerja Seks Komersial (PSK) yang dikencaninya. Ceritanya begini. Saat itu, Ridwan yang hendak bercinta dengan PSK berinisial OS, menggunakan "tisu magic" sebagai obat kuatnya.
Karena hubungan badan yang antara Ridwan dan OS itu berlangsung cukup lama, maka sang PSK protes dan mengungkapkan kata-kata kasar. Ridwan yang tersinggung akhirnya mendekap tubuh korban dengan bantal dan mengikatnya lalu kabur bersama uang Rp 250 ribu dan ponsel. Lagi-lagi kejadian karena ugal-ugalan dalam penggunaan obat menimbulkan korban jiwa.
Saya memang bukan seorang dokter atau ahli gizi ataupun ahli kesehatan. Karenanya, dalam tulisan ini, saya tidak akan membahas hal teknis dengan menggunakan bahasa kedokteran, lantaran memang bukan bidang saya.
Akan tetapi, kita bisa banyak belajar dari berbagai cerita yang saya sitir di atas. Penggunaan obat berlebihan, sangat berbahaya bagi tubuh. Apalagi, pada saat mengalami pergantian musim seperti saat ini kondisi tubuh kita bisa jadi sedang "drop" atau bahkan sakit.
Pada kondisi inilah diperlukan sikap yang bijak dalam mengkonsumsi obat-obatan. Tidak semua sakit harus diselesaikan dengan cara meminum obat. Bahkan, beberapa dokter juga tidak akan menyarankan minum obat jika kondisi badan tidak memungkinkan atau sakit yang diderita tidak begitu serius.
Intinya kembali kepada pola hidup sehat dan berolahraga untuk membuat kondisi fisik tetap terjaga.
