Mohon tunggu...
Ndol_endol
Ndol_endol Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Tanpa pergerakan kita mau dikemanakan.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Warga Baujeng Demo Menuntut Hak Kenyamanan Hidung dan Ekosistem Sungai

7 Oktober 2019   20:01 Diperbarui: 7 Oktober 2019   20:07 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Baujeng, beji, Pasuruan tengah mempertahankan hak-hak nya sebagai warga yang mempunyai kesehatan dan kenyaman layaknya manusia yang lain, Mereka menuntut kepada pemerintah daerah agar instansi Pabrik segera memperbaiki dan memberhentikan progres pembuangan limbah di air sungai yang sangat menggangu indra penciuman.~ Sebenarnya tidak hanya indra hidung saja akan tetapi ke otak, soalnya penulis ini juga domisili di situ~

Pada aksi tersebut, adanya pembakaran ban bekas dan penutupan jalan muali dari desa jambe sampai di depan balai desa baujeng, dan mereka juga menuliskan tulisan yang bernada akan terganggu nya masyarakat dengan pembuangan limbah ke sungai.

Tulisan akan aspirasi warga desa baujeng mereka taruh di bantaran sungai mereka menuntut agar segara memberhentikan pabrik yang membuang limba tersebut jika menggangu kenyamanan mereka, mereka juga berharap pemerintah merealisasikan harapan-harapan mereka agar segera terealisasi.

Dalam Undang-Undang Negara Indonesia ini sudah jelas secara sistematis yang menerangkan tentang Pasal 1 angka 14 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup ("UU PPLH"). Setiap individu maupun kelompok instansi wajib wajib melakukan penanggulangan pencemaran dan/atau kerusakan serta melakukan pemulihan lingkungan hidup, sehingga saya berspekulasi bahwa apakah mereka para para elit yang memegang pabrik tidak memiliki rasa manusiawi dan sadar akan lingkungan.

Sebelum aksi Senin,7 oktober 2019 ada aksi-aksi yang sebenarnya mendesak agar diperbaiki sistem pembuangan limbah di pabrik, yang sangat menggangu kenyaman tersebut, sampai sekarang pabrik yang terindikasi membuang limbah yang menggangu belum jelas.

Limbah air pabrik tersebut bukan berasal dari desa Baujeng sendiri melainkan berasal dari hulu sungai di desa Keceling tepatnya setelah desa Baujeng jika dari arah Bangil.

Pada dasarnya pemilik pabrik enggan mendatangkan alat yang mahal untuk mengolah limbah pabrik sehingga mereka hanya mencari keuntungan yang  besar dari bisnis tersebut, sehingga masyarakat menjadi terganggu akan kegiatan mereka.

Saya, sebagai penulis juga ingin meluapkan aspirasi saya disini, karena saya termasuk warga desa tersebut, saya berharap mereka mengolah limbah pabrik tersebut dengan baik, sehingga tidak mengganggu kenyamanan masyarakat desa dan merusak ekosistem sungai.

HIDUP MASYARAKAT ANTI PENINDASAN.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun