Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jejak

20 Februari 2020   09:11 Diperbarui: 2 Maret 2020   11:42 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pemuda berjalan dengan tarikan kaki penuh emosi. Setapak demi setapak kaki dihantamkan ke bumi melapangkan pedihnya hati. Darah sedikit mengalir dari ujung jari jarinya tekena kerikil tajam.

Dia berhenti ditepi sungai sambil memeriksa kakinya yang berdarah. Dia melihat air yang jernih mengalir dengan riak gelombang santai. Didekati kakinya di masukkan kedalam, tanpa sengaja dia melihat wajah sendiri.

Ya Allah mengapa wajah ku menjadi buruk begini.,.

Air jernih memantulkan cahaya ke permukaan seperti apa adanya. Air tak pandai menipu apalagi berbohong

Dia hanya mempu mencerminkan sesuatu seperti benda semula. Lantas jangan dikira air tidak mempunyai kemampuan apa apa, tanpa air hidup ini akan kering kerontang.

Tanpa disadari oleh pemuda bersangkutan dia telah menciptakan jejak.
............

Gerilya taktik ini juga sangat membantu dan manjur saat menyerang musuh dengan jumlah besar yang kehilangan arah dan tidak menguasai medan. Kadang taktik ini juga mengarah pada taktik mengepung secara tidak terlihat (invisible).

Sampai sekarang taktik ini masih dipakai orang untuk sembunyi. Jika mereka menguasai medan mereka dapat melakukan penahanan sandera, berlatih, pembunuhan, hingga menjadi mata-mata. Dan musuh dapat melakukan nomaden, yaitu berpindah-pindah dan menyerang secara bersembunyi tanpa ketahuan oleh lawan.

Tokoh besar dalam gerilya ini adalah Jendral Soedirman dari Indonesia bahkan karena siasat nya ini membuat pasukan Belanda ketar ketir ketika melawan pasukan gerilya Indonesia saat itu dan ditiru oleh Ho Chi Minh sehingga Vietnam Utara menang melawan Vietnam Selatan dan Amerika Serikat.

Panglima Besar Jenderal Sudirman meninggalkan sesuatu sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Menghadapi lawan besar dengan persenjataan kuat modern tidak langsung berhadapan. Beliau menggunakan teknik sentuh renggang sentuh renggang membuat lawan selalu kehilangan jejak.

Tanpa disadari oleh beliau, jejak jejaknya selalu diikuti oleh generasi sesudahnya teknik tersebut dikenal dengan sebutan perang gerilya.
.............
Ada seseorang selalu berpindah  tempat dalam melakukan ibadahnya. Hari ini dia berdiri lurus dengan imam. Kemaren dia disebelah kanan imam berdiri paling depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun