Mohon tunggu...
Muchammad Soffa
Muchammad Soffa Mohon Tunggu... Guru - Guru Matematika

SMAN 1 PRAMBON NGANJUK

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Impian Pergi Haji

13 Februari 2020   07:05 Diperbarui: 13 Februari 2020   07:06 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menunaikan ibadah haji merupakan bagian dari rukun Islam ke lima. Umat muslim wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.  Tidak ada alasan dapat menunda seseorang jika sudah mampu untuk melakukan atau melaksanakan. Kata " mampu" banyak disalahkan tafsirkan sebagian dari kita untuk menunda. Belum punya rumah pergi haji, di bangunkan oleh Allah sebuah rumah indah.  

Belum punya sawah pergi haji,  disiapkan oleh Allah satu hektar sawah. Belum punya mobil pergi haji,  disediakan oleh Allah mobil mewah. Belum.... belum....dan .... belum padahal kita sebagai manusia batasi oleh usia. Salah satu alasan untuk menunda ibadah haji sering kita dengar  adalah menunggu tua.

Tahun 2008 adalah tahun bersejarah bagi kami menentukan pilihan membangun sebuah rumah atau beli sebuah mobil. Sebagai laki laki kebanyakan pasti mobil yang utama. Punya mobil dapat rekreasi bersama sama sekeluarga tanpa harus sewa rental.  

Berbeda dengan seorang perempuan yang difikirkan adalah tempat tinggal yang nyaman. Mempunyai rumah bagus merupakan impian semua orang terutama perempuan untuk berteduh dari terik matahari dan air hujan.

Bermusyawarah empat mata alasan alasan di kemukakan mana yang lebih dulu mobil atau memperbaikirumah. Tanpa terasa kita sama sama lelah mempertahankan sesuatu yang pada akhirnya kita tinggalkan semuanya. " Buat haji saja" entah siapa memulai duluan kalimat itu terucap begitu saja. Haji kami sendiri selalu tertawa kalau mengingat kalimat itu. Kalau ketemu teman merasa malu sendiri, masih muda berangkat haji .

Selama menunggu tiga tahun berangkat ke tanah suci terjadi sesuatu luar biasa.  Rencana hanya teras kami perbaiki untuk menyimpan mobil. Teras sudah jadi , tinggi rumah dan teras tidak seimbang. Teras lebih tinggi dari rumah induk akhirnya semuanya di renovasi. Kami tidak habis fikir uang dari mana merenovasi  seluruh rumah tiba tiba saja uang ada untuk keperluan renovasi tersebut. 

Rumah belum selesai renovasi tiba tiba kami diberi amanah oleh Allah sebuah mobil. Kami sendiri heran dari mana semua uang itu datang begitu mudahnya. Sebelum kami berangkat melaksanakan rukun Islam ke lima mobil kami diganti lebih besar oleh Allah.

Tahun 2011 kami berangkat ke tanah suci meninggalkan dua anak kami tercinta. Air mata tak terasa meleleh di pipi kupeluk erat kedua anakku sambil kubisikkan " do'akan papa mama semoga lancar beribadah ditanah suci". Kami berdua berjalan seperti melayang meninggalkan orang orang yang kami cintai. 

Kami berangkat dari Juanda Surabaya menuju ke  bandara king Abdul Aziz Jeddah menggunakan pesawat Saudi Arabia kebetulan kloter pertama. Di Madinah ternyata ada tempat  istimewa dinamakan "Raudhah". Awalnya aku tidak tahu mengapa orang banyak ingin sholat di karpet hijau bagiku sholat di mana mana sama saja apalagi sudah dalam masjid Nabawi. 

Banyak buku buku disana dibagikan secara cuma cuma aku tertarik  ada sebuah buku mengenai masjid   Nabawi. "Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) pernah bersabda, "Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku." (Muttafaq Alaihi). 

Raudhah merupakan tempat berdoa paling mustazab yang ada di Masjid Nabawi yang terletak di kota Madinah. Kami di Madinah selama 8 hari setelah itu persiapan umroh menuju kota Mekkah. Di Mekkah kami melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah dan sa'i berlari lari kecil sambil membaca talbiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun