Mohon tunggu...
Mubarok
Mubarok Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Mahasiswa Juga

LAHIR DAN BESAR DARI KELUARGA SEDERHANA, MENCOBA MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Spectacle dan Siaran Liga Inggris

22 September 2019   23:33 Diperbarui: 23 September 2019   00:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

TUGAS 3 

Buku  1 : Hesmondhalgh, David & Toynbee, Jason, eds.  2008, The Media and Social Theory, Oxon, Routledge

Secara ringkas buku ini memberikan gambaran bagaimana kita menggunakan teori sosial untuk memperkaya pemahaman kita tentang hubungan dalam media dan masyarakat serta hubungan antara media dan masyarakat.

Media sesungguhnya hidup dan menjadi bagian dari kehidupan sosial dan kultural dimana media tersebut hidup. Karena itu membahas media dari sudut pandang apapun tidak akan terlepas dari pengaruh keduanya. Buku ini pada bagian pertama mengemukakan: apa yang dimaksud sebagai teori sosial, teori-teori yang eksis dan digunakan dalam teori media, bagaimana kita menyatukan teori sosial sehingga mampu membahas subjek kajian yang lebih banyak.

Penelitian-penelitian media secara umum tidak lepas dari pandangan segitiga hubungan antara produksi, teks dan audiens (Hesmondhalgh & Toynbee, 2008, p.6). Sehingga teori-teori tentang media secara umum membahas segitiga tersebut. Contohnya apa yang dikemukakan oleh Mc Quail (2005), William (2003), Gripsrud (2002). Hal ini menunjukkan kesempitan pandangan dalam melihat media. Jurnal tentang media banyak dipenuhi nama-nama seperti Habermas, Bourdieu, Foucault, Castells, Hall, Butler, iek, Laclau, Bauman, Beck, Deleuze, Williams and Giddens yang telah dikenal sebagai teoritisi sosial. Meski demikian dalam penelitian yang digunakan hanya bagian tertentu dari pemikiran mereka, bukan konsep utuh tentang teori yang mereka kemukakan.  Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas dan mendalam tentang media semestinya penelitian dilakukan dengan menggunakan sudut pandang teori sosial.

Craib, 1992, menyatakan bahwa teori sosial menaruh perhatian pada penjelasan pengalaman yang dialamai seseorang dalam kehidupan sosial ( Hesmondhalgh & Toynbee, 2008, p.2). Teori secara umum merupakan pendekatan untuk menjelaskan pengalaman sehari-hari manusia tentang dunianya, seringkali kita anggap pengalaman tersebut begitu dekat dengan sesuatu yang sesungguhnya tidak sedekat yang kita bayangkan. Ketika menggunakan teori sosial kita menjelaskan dengan lebih sistematis tentang pengalaman dan ide terkait dunia sosial dibanding wacana sehari-hari.

Kenapa studi tentang media membutuhkan teori sosial yang lebih baik?.

  • Butuh legitimasi
  • Sedikitnya teori tentang media, jurnal studi tentang media banyak dipenuhi teoritisi sosial

Untuk memudahkan pembaca memahami isu Buku The Media and Social Theory, editor membagi dalam beberapa bab yang sering dibicarakan dalam penelitian media. (1) Isu tentang kekuasaan dan demokrasi, (2) ketidakseimbangan ruang, (3) spectacle and the self, (4) pekerja media dan produksi.

Buku 2: Couldry, Nick (2012) Media, Society, World: Social Theory and Digital Media Practice. Cambridge: Polity Press.

Buku ini secara umum membahas kontribusi media terhadap organisasi sosial dan kepekaan kita hidup di dunia.

Couldry, memulai dengan memperjelas istilah-istilah yang dimaksud dalam judul bukunya. Society, istilah ini menggambarkan organisasi sosial dimana kita hidup. World, menunjukkan lingkungan yang memungkinkan kita tinggal. Media, secara istilah lebih sempit dari komunikasi dalam buku ini media yang dimaksud adalah institusi media, bentuk, format dan interface untuk menyebarkan konten simbolik.

Buku in menunjukkan pendekatan berbeda dalam memahami hubungan media, masyarakat dan dunia. Selama ini penelitian tentang media miskin panduan dan data tentang apa yang terjadi dengan media?. Jawaban dari pertanyaan tersebut sudah menjadi semacam kebiasaan yang digunakan oleh para pengamat/peneliti media. Sebagai contoh produksi media selalu dipengaruhi oleh praktek pemasaran. Penelitian tentang media semestinya melihat apa yang dilakukan semua orang bukan segelintir orang terhadap media. Buku ini lebih menjelaskan bagaimana kebiasaan orang dalam populasi yang lebih luas ketika menggunakan media.

Ketika membicarakan media, hubunganya dengan 'society' dan 'world', tidak akan lepas dari sudut pandang dunia sosial, artinya sudut pandang teori sosial. Meski demikian Couldry mengingatkan pentingnya menghindari menggambarkan sebuah versi teori sosial yang berisi pandangan bagaimana kita melihat apa yang terjadi dengan media. Ada tiga alas an yang mendasari alasan ini:

  • Sampai awal tahun 1990 an, tidak banyak teoritisi sosial yang membahas tentang media.
  • Intervensi teoritisi sosial dalam pembahasan media kaitanya dengan perubahan organisasi sosial tidak menginspirasi lahirnya investigasi bagaimana media merubah ontology sosial contohnya pengertian tentang kelas, formasi kelompok dll
  • Beberapa sosiolog telah menempatkan media sebagai focus utama mereka, meski demikian pendekatan teori sosial tentang media tidak bisa membantu menjelaskan tentang media dan peranya dalam kehidupan sosial. Cakupan pembahasan yang terlalu luas seringkali membuat hasil penelitian tidak terlalu relevan dengan media.

Couldry kemudian menyatakan bahwa dalam bukunya ini akan ditunjukkan teori-teori sosial yang bermanfaat dalam penelitian media dan mampu menunjukkan kontribusi nyata media dalam beberapa aspek sosial seperti representasi.

Tiga point utama yang dikemukan dalam buku ini tentang pembahasan media adalah:

  • Menhindari mediacentris (media bukanlah hal terpenting dalam kehidupan manusia)
  • Pendekatan utama yang digunakan bukan membahas produksi dari luaran media, layanan dan platform melainkan pada apa yang dilakukan manusia dalam ketiga hal tersebut sekaligus.
  • Buku ini ditujukan sebagai kotak alat untuk melihat praktik sehari-hari hubunganya dengan media digital dalam kacamata teori sosial.

Catatan:

Kedua buku melihat pentingnya teori sosial untuk membahas media. Couldry menekankan tidak semua teori sosial tepat untuk membahas media. Secara spesifik Couldry menyatakan bahwa bukunya ditujukan untuk membantu memahami fenomena media digital dalam kacamata teori sosial

Pertanyaan penelitian:

Bagaimana pendekatan spectacle menjelaskan penayangan Liga Inggris di TVRI?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun