Mohon tunggu...
Muarif Essage
Muarif Essage Mohon Tunggu... Guru - pembaca sastra

lahir di Tegal, 25 Mei 1969. Seorang guru, ia lebih sering membaca karya sastra dan membicarakannya dalam bentuk ulasan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

PROSA 8

30 Mei 2022   09:55 Diperbarui: 30 Mei 2022   10:10 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

: dering telepon

bacakanlah seruan rindu agar ia selalu tahu bahwa di sini ada yang sedang menuliskan sukmanya yang tak henti-henti memanggil namanya seperti sedang menahan rasa takut di sepanjang hidup. bacakanlah lagi seruan katresna biar ia paham jika di sini ada yang sedang memegang denyut nadinya yang terus saja ditahannya dengan penuh rasa cemas yang menyiksa. "jangan angkat dering telepon itu". ucapnya yang di sini sambil matanya terus memperhatikan seekor binatang buas yang tiba-tiba melintas di pelupuk matanya dan hendak memangsa burung kesayangannya. 

di sini ada yang sedang berdoa agar ia segera mematikan dering teleponnya yang entah dari siapa yang tak jelas identitasnya, yang buru-buru menghentikan langkahnya ketika ditanya nama dan alamatnya. "jangan angkat dering telepon itu bila kembali memanggilmu". di sini ada yang sedang menengadahkan kedua tangannya agar ia segera membuang teleponnya.

slawi, mei 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun