Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Tokoh Katolik Hidup Dekat dengan Kemiskinan ?

4 Januari 2020   01:57 Diperbarui: 4 Januari 2020   02:36 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum saya berbicara mengenai inti dari judul artikel ini, kita tentu harus mem-"bonsai" pemikiran kita mengenai kemiskinan dan apa yang tengah terjadi pada mereka.

Menurut BPS (2019), jumlah orang miskin di Indonesia mengalami penurunan baik itu dilingkup desa maupun kota, meskipun jika dilihat dari persenannya itu kurang signifikan.

Dalam artikel ini, kemiskinan bisa diartikan sebagai kondisi seseorang yang pendapatannya dibawah $1 (kurang lebih Rp. 15.000) per hari, dan juga bisa dicirikan dengan nasibnya yang kurang beruntung (contohnya jadi 'warga jalanan').

sumber : Badan Pusat Statistika
sumber : Badan Pusat Statistika
Orang yang mengalami kemiskinan yang punya niatan hidup pasti akan berpikir dengan keras mengenai teknis bertahan hidup dengan keadaan yang serba terbatas.

Tetapi di balik hal yang memprihatinkan tersebut, ada suatu nilai yang tak ternilai yang perlu kita ilhami sebagai bagian dari memaknai hidup sebagai sesuatu yang berharga, yaitu bersyukur dan selalu berusaha. Hal-hal batiniah ini selalu didengungkan dalam khotbah-khotbah keagamaan, tapi bagaimana kita bisa mendapatkan nilai tersebut secara langsung sehingga kita bisa mendalaminya dalam hati?

Tokoh-tokoh terkenal seperti Bunda Teresa, Sri Paus Fransiskus, dan A. Soegijapranata bisa mencontohkan bagaimana mereka menggunakan hidup abdi pada Tuhan dengan hidup dekat bersama orang-orang miskin.

A. Mengajarkan bahwa kebutuhan dasar manusia adalah hal yang terpenting

Pengertian mengenai kebutuhan dasar manusia bisa bermacam-macam, termasuk menurut Winarno (1991) yang menyebutkan bahwa kebutuhan dasar manusia terdiri dari pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan.

Bunda Teresa menyadari akan hal itu dan menggunakan pengetahuannya dalam hal kesehatan dan kebersihan diberikan kepada kaum kelas rendah di Kalkuta, India (van Wyhe, 2015).

Perjuangannya di Kalkuta dalam membentuk sekolah, layanan kesehatan hingga pada akhirnya banyak pakar farmasi hingga Sri Paus pun memberikan bantuan moril merupakan suatu buah dari karya kedekatan Bunda Teresa yang mengikuti jalan Tuhan untuk melayani kaum termiskin di antara yang termiskin.

B. Tetap sederhana apapun jabatannya

Paus Fransiskus merupakan seorang Sri Paus yang masih aktif hingga artikel ini terbit dan kehidupan sederhananya tetap dikenang hingga saat ini.

Dalam buku biografinya (Escobar, 2016), di kala ia masih menjabat sebagai Uskup Agung Buenos Aires, Jose Bergoglio selalu menyempatkan dirinya untuk menghadirkan pelayanan religius di berbagai kawasan miskin di area keuskupannya, bahkan tak malu menggunakan kendaraan umum semacam bus dengan penumpang umum lainnya untuk mencapai daerah tersebut.

Ditambah lagi, ia diceritakan jarang menghadiri acara yang dipenuhi para pejabat berduit semacam kegiatan amal dan menyadari bahwa prioritasnya adalah untuk mereka yang miskin

C. Tidak tertutup untuk golongannya saja

Diari Mgr. Albertus Soegijapranata (dalam Subanar, 2003) penting untuk melihat kiprah tokoh Kristen Katolik semasa Revolusi Fisik (1945-1949) dimana ia beserta anggota keuskupannya juga turut berjuang dengan apa yang ia bisa untuk tidak tunduk pada kuasa agresi militer Belanda.

Dalam diari tertanggal 1-10 Januari, sang uskup seringkali hilir mudik ke berbagai daerah sekitaran Yogyakarta untuk memantau kondisi jemaatnya, bahkan terlibat untuk memberikan saran kepada Sultan Hamengkubuwono IX untuk tetap berada di Keraton dan tidak terlibat geriliya di hutan-hutan di Pulau Jawa.

Meskipun ia tokoh penting (yang punya koneksi langsung dengan Vatikan) bisa saja mengungsi keluar dari Revolusi Fisik, tapi ia tetap tinggal dan melayani dengan kekurangan yang ada dan setia pada perjuangan yang ia percayai, yaitu perjuangan bangsa Indonesia.

Apa yang bisa dipetik makna dari tiga bentuk kedekatan ketiga tokoh ini dengan bentuk kemiskinan di masyarakat ? jawabannya adalah tetap menyadari sekitar kita. Penurunan jumlah penduduk miskin, dan perkembangan ekonomi dan daya beli --serta standar hidup masyarakat yang makin tinggi---belum tentu menjadi tolak ukur bahwa setiap penduduk itu sudah mandiri sehingga tidak perlu diberi bantuan yang berarti setiap saat. Namun, ketiga tokoh ini lebih memilih untuk terjun langsung tanpa terpaku pada statistik tentang "penurunan", namun kepada "ada atau tidaknya" penduduk miskin.

Dia tidak meninggalkan masyarakat yang masih timpang akan ketidakadilan masyarakat, tapi mereka hidup untuk berjuang untuk mereka yang berjuang untuk hidup.

Sumber :

  • Escobar, M. (2016). Fransiskus: Manusia Pendoa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
  • Pusparisa, Y. (2019). Jumlah Penduduk Miskin di Desa dan Kota Mengalami Penurunan. [Online]. Diakses dari: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/12/20/jumlah-penduduk-miskin-di-desa-dan-kota-mengalami-penurunan.
  • Subanar, G.B. (2003). Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup di Masa Perang. Yogyakarta: Galang Press
  • van Wyhe, M. (2015). Vocation of Faith: The Influence of Mother Teresa on Christian Nursing. Journal of Christian Nursing, Part 1. 32(2). 124. DOI: 10.1097/CNJ.0000000000000166
  • van Wyhe, M. (2015). Vocation of Faith: The Influence of Mother Teresa on Christian Nursing. Journal of Christian Nursing, Part 2. 32(3). 187. DOI: 10.1097/CNJ.0000000000000189

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun