Mohon tunggu...
Muanisah Ais
Muanisah Ais Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Broken Home", Ceritakan Masalahmu!

17 Maret 2019   07:46 Diperbarui: 17 Maret 2019   08:02 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Broken Home adalah kurangnya kasih sayang dari orang tua ataupun hilangnya peran orangtua sebagai pembimbing anak, sehingga membuat mental seorang anak menjadi frustasi, brutal dan sulih diatur. Penyebab broken home adalah kesibukkan kedua orang tua dalam mencari nafkah seperti kedua orangtua sama-sama bekerja sehingga tidak mempedulikan anaknya dan memakai jasa Baby Sitter. 

Ada pula disebabkan karena adanya perceraian. Dimana setelah perceraian justru orangtua tidak mempedulikan anaknya dan memilih memperdulikan hidupnya sendiri. Dapat disimpulkan penyebab umumnya adalah peran orangtua yang hilang.

Broken home dapat mempengaruhi mental psikis anak dalam , membuat anak mencari pelampiasan diluar rumah seperti bergaul dengan teman -- teman nya yang secara tidak langsung memberikan pengaruh bagi perkembangan mental anak tersebut. 

Broken home juga bisa merusak jiwa anak sehingga dalam sekolah mereka bersikap seenaknya saja, tidak disiplin di dalam kelas mereka selalu cenderung mencari masalah, hal ini dilakukan karena mereka hanya ingin cari simpati pada keluarga, teman-teman mereka bahkan pada guru-guru mereka untuk mendapat perhatian.

Broken home sangat berpengaruh besar pada mental seorang anak yang kebetulan pelajar, hal inilah yang mengakibatkan seorang pelajar tidak mempunyai minat untuk belajar mapun berprestasi. Perselisihan, pertengkaran, perceraian, dan tidak adanya tanggung jawab antar kedua orang tua akan menimbulkan keadaan yang menghambat proses dan minat belajar. Seperti, konsentrasinya menurun dan akibatnya sulit menerima pelajaran yang diberikan.

Oleh karena itu, anak korban Broken home perlu dampingan yang setidaknya bisa menggantikan sebagian peran orang tua yaitu sebagai motivator untuk anak maupun sebagai sosok yang mampu memberikan arahan kepada anak untuk dapat memperbaiki diri. Maka dari itu disekolah sangat penting bagi seorang siswa untuk berkonsultasi atau menceritakan masalahnya kepada lingkungan sekitarnya. 

Bisa saja untuk bercerita kepada teman, tetapi alangkah lebih baik untuk bercerita kepada orang yang lebih dewasa dan tentu saja bijak dalam mengahadapi masalah tersebut.

Seperti seorang Guru BK yang sudah mampu menjadi konselor yang baik. Dia mampu mendengarkan cerita siswanya dan bisa memberikan bimbingan serta memberikan penyelesaian masalah. Guru BK sangat berperan penting terhadap siswanya, termasuk siswa yang menjadi korban Broken Home. Perlunya pengawasan kepada anak korban Broken home agar tidak salah pergaulan.

Anak korban broken home apabila sudah salah pergaulan, bisa saja memilih hal-hal yang dilarang untuk menarik perhatian. Awalnya memang hanya merokok, tetapi jika tidak ada penanganan dari orang sekelilingnya termasuk Guru BK disekolah. Ketika seorang guru BK mengetahui seorang anak broken home yang merokok harusnya yang diberikan adalah dampingan dan rasa nyaman. 

Guru BK harus bisa memaksa siswa untuk bercerita, karena biasanya seorang anak yang memiliki masalah disekolah tidak mau atau segan bercerita dengan guru BK nya. Justru mereka akan memendam sendiri. Hal ini banyak ditemukan pada anak yang cenderung sangat tertutup terhadap perasaannya.

Langkah-langkah yang harus dilakukan Guru BK untuk menangani hal tersebut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun