Lara gadis desa yang perna saya cerita kepada teman teman penguna medsos sejak kemarin, cerita tentang lara yang sangat menjadi sejarah kehidupan saya.
Hari ini, akan saya sedikit menceritakan tentang bagai mana ia menyambut hari kebahagianya di tanggal 26 september kemarin
Mendekati hari kelahiranya Lara, ia di perhadapkan dengan berbagai masalah yang mengelilingi nya sehingga di tengah kesibukan Lara ia sampai lupa bahwa hari ini adalah hari di mana ia melihat bumi.
Seharunya ia dengan gembira menyambut hari kebahagianya, sebab menyambut hari kelahiran itu minimal setahun sekali, dan di tengah momen harus pula di rayakan dengan senyuman yang indah kala di pandang itu lebih dari pada cukup.
Tepat pada malam hari wajah cantik dari gadis desa itu terlihat banyak beban yang menghantui setiap pergerakan nya. Â
Hal ini membuat seorang pria yang mengagumi gadis desa itu turut bersedih atas masalah sang kekasih idamanya, sang pria pun sedang mulai berfikir bagaimana ia mampu menutupi masalah yang menjadi hantu di tengah pikiran kekasih nya.
 Ke esokan harinya pria itu mengajak kekasihnya untuk pergi di suatu tempat yang tanpa di beritahukan kepada kekasihnya sendiri,  hal ini menjadi faktor kebingungan oleh sang kekasihnya.
Namun pada dasarnya niat baik pria itu hanya bermaksud untuk menghibur kekasihnya demi melewati hari kebahagian itu sendiri.
Mereka dengan bergandengan tangan menuju ke ujung desa yang mereka tempati, Â lokasi yang mereka hampiri itu bertempat di tepi pantai, sepasang kekasih itu dengan asiknya duduk berdua mengobrol sambil menyedup kopi racikan Lara, sembari menunggu matahari mulai terbenam di barat.
Sang pria, kekasih dari gadis desa itu dengan sengaja membawah kekasih idamanya untuk berkunjung ke pantai sebab di tempat itu banyak kisah mereka yang terekam oleh alam di sekitarnya.
 Hal ini menjadi taktik dari pria itu untuk bagaimana kekasih idamnya mulai menginggat cerita mereka yang kemarin kian bersejarah di dalam warna kehidupan mereka berdua.