Kehidupan pemuda remaja milenial cenderung mengarah kegaya hidup yang minim dengan kegiatan fisik atau biasa disebut "sedentary lifestyle". Suatu pola hidup yang sering duduk, berbaring, menonton TV, main games, membaca dengan gadget atau HP, Tab, Laptop atau Komputer dalam waktu lama.
Dilansir dari Wikipedia rata-rata orang beraktifitas duduk berkisar 4.7-6 jam per hari. Tetapi setiap tahun terus meningkat jumlah waktunya.
Lembaga Otoritas Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah memperingati risiko gaya hidup ini. Sama seperti Julia Nurdin, Chief Marketing Officer GOFIT yang menyerukan hal yang sama. “Tiga penyakit mematikan yang belakangan meningkat dan disebabkan oleh sedentary lifestyle adalah jantung, stroke, dan diabetes,”(https://www.orami.co.id/magazine)
kesehatan dan obesitas meningkat pada kaum remaja dan pemuda saat ini. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang masih banyak menggunakan pergerakan fisik baik dalam permainan maupun kegiatan sosial.
Terlebih lagi bagi kaum muda yang kini semakin terobsesi dalam kegiatan di screen. Baik di layar yang ada di genggamannya maupun layar lebar di Tab atau TV dan monitor Komputer. Akibatnya fisik semakin kurang aktif bergerak karena kegiatannya banyak yang statis. Tidak jarang masalahKaum muda HKBP Petojo (Gereja Batak Protestan) justru membangkitkan kembali aktifitas fisik melalui kegiatan olahraga antara lain Senam Pagi disamping kegiatan Basket dan Futsal yang sementara dihentikan karena Pandemik.
Senam gembira dengan musik digalakkan untuk membangun kesadaraan warga gereja HKBP Petojo umumnya tetapi secara khusus juga kaum pemuda dan remaja.
Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya kesehatan selain membangun kesehatian dan kebersamaan. Dan dampak jangka panjang dapat membentuk gaya hidup yang lebih sehat.