Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghayati "Jabatan" Bapak dalam Keluarga

2 April 2022   09:30 Diperbarui: 5 April 2022   08:31 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak dan Anak (churchofjesuschrist.org)

Menjadi seorang Bapak atau Ayah adalah sebuah kehormatan.  Seolah seperti mahkota yang ditaruhkan anak di kepala. Melalui kehadiran anaklah status dan jabatan Bapak diteguhkan. Tidak semua pasangan memperoleh karunia anak. Oleh karena itu penting menghargai sebuah kepercayaan merawat dan memelihara anak dalam keluarga. 

Ketika anak lahir dan bertumbuh lalu mulai mengucapkan kata Bapak,  disitulah awal pengakuan jabatan Bapak.  Panggilan pertama kata Bapak seperti penyematan pangkat.

Seorang Bapak tanpa anak rasanya belum sempurna.  Karena jabatan Bapak klop dengan adanya anak.  Ia seperti Mur dan Baut. Tetapi kenyataannya banyak Keluarga tanpa anak. Mereka menolong, menyantuni, dan ada yang mengadopsi anak. Sehingga wibawa jabatan Bapak terawat.

Waktu bersama (wallpaperaccess.com)
Waktu bersama (wallpaperaccess.com)

Sebutan kata Bapak oleh seorang anak begitu berharga. Ia menjadi suntikan semangat seorang Bapak. Juga pengingat penting agar peran Bapak dijalankan penuh tanggung jawab mulai pagi, siang, hingga malam hari. 

Ribuan bahkan ratusan ribu kali sebutan Bapak oleh anak memotivasi seorang Bapak mengemban jabatan kehormatannya.  Ada sebutan Bapak bernada ceria. Tidak sedikit yang memakai nada memelas dan merayu. Bahkan ada juga bernada keras dan menyentak. Bapak!!!   Ia menyemarakkan suasana kehidupan keluarga.  Seperti alunan nada dalam Lagu.

Bapak dan Anak saling menjaga kehormatan.  Bapak diberi kehormatan dan memeliharanya.  Anak memberi kehormatan dan menikmatinya.

  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun