Mohon tunggu...
Mual P Situmeang
Mual P Situmeang Mohon Tunggu... Relawan - Pekerja Sosial

Spesialis Pelibatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendongkrak Peran Masyarakat di Masa Darurat Covid-19

5 Juni 2020   13:38 Diperbarui: 12 Maret 2022   15:05 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrasi: IEC material - ADP2009

Di dalam menangani masalah kesejahteraan masyarakat baik di desa maupun kota banyak sekali pengalaman aktual para pemangku kewajiban dan juga para pemangku kepentingan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Pengalaman baik atau praktik baik yang terjadi dikumpulkan atau didokumentasikan sebagai acuan praktis untuk diadaptasi oleh mereka yang bergelut dalam kesejahteraan masyarakat. Demikian pula kegagalan atau praktik buruk dapat menjadi acuan pembelajaran yang sama pentingnya.  Pemerintah dan masyarakat dapat memanfaatkan pengalaman tersebut serta mengadaptasinya untuk mengatasi permasalahan yang sama ditempat lain.   

Mendaur ulang pengalaman baik adalah hal yang strategis karena dengan mengadaptasi praktik baik kesalahan atau kegagalan dapat diminimalisir jika dimanfaatkan ditempat lain.  Ia dapat memotong segala proses yang tidak perlu dan spekulatif.  Efisiensi proses dan juga potensi keberhasilan sudah terang didepan mata dan dapat diantisipasi. Oleh karena itu pemerintah, masyarakat, atau lembaga yang menangani permasalahan kesejahteraan masyarakat dapat menginventaris praktik baik ini dan dapat membakukannya sebagai acuan nasional untuk direplikasi didaerah atau wilayah lain.  

Termasuk juga dalam menangani isu kesehatan COVID19 berbagai model praktik baik yang ada dapat menjadi input dan rekomendasi bagi pihak dan lembaga yang berkepentingan.  

Ada contoh model praktik baik dari pulau Hiri  di wilayah Kota Ternate. Wilayah indah ini berpenduduk 30.064 jiwa, sekitar 33 % berusia anak. Sebagai kecamatan, pulau Hiri ini memiliki 6 kelurahan; Kelurahan Dorarisa, Faudu, Tafraka, Mado, Togolobe, dan Tomajiko.

Seperti kebanyakan wilayah kepulauan lainnya, mata pencaharian utama penduduknya adalah nelayan dan petani. Hal menarik yang telah terjadi ditempat terpencil ini adalah keberhasilannya mendeklarasikan diri sebagai pulau layak anak sekitar  tahun 2018. 

Ini merupakan suatu prestasi luarbiasa karena masyarakat sudah memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya akta lahir bagi anak-anak mereka. Deklarasi  tersebut ditandai dengan pencapaian 100% kepemilikan akta lahir, adanya forum anak, ruang kreativitas anak, sekolah ramah anak dan puskesmas ramah anak.

Hingga saat ini semangat masyarakat disana masih terus berlanjut. 

Faktor-faktor yang membuat keberhasilan masyarakat mengatasi isu yang kompleks ini adalah adanya keterlibatan masyarakat yang tinggi dengan besinergi bersama pemerintah setempat seperti kelurahan, juga tokoh masyarakat, tokoh adat, dan lembaga yang peduli anak a.l yayasan Wahana Visi Indonesia sebagai mitra pemerintah dan masyarakat disana.

Isu kepemilikan akta lahir dan masalah pandemi COVID19 merupakan isu yang berbeda tetapi dimata masyarakat kedua hal ini menjadi perhatian besar. Di pulau Hiri mereka berinisiatif dan penuh kreatif untuk memenuhi hak dasar anak.  Sedangkan dalam pendekatan mengatasi COVID19 cenderung masyarakat hanya menunggu 'komando'.

Memang natur dari isu ini berbeda karena isu COVID19 berkategori bencana dan menuntut komando, koordinasi, dan aksi yang terukur serta cepat sedangkan pemenuhan akta lahir membutuhkan proses pendidikan masyarakat yang relatif panjang. Namun demikian se-ekstreme apapun perbedaan isu/masalah yang dihadapi dan dialami masyarakat pada prinsipnya pelibatan masyarakat perlu diupayakan secara optimal.

Upaya taktis mendongkrak kapasitas masyarakat perlu dirancang sedini mungkin agar mereka mau dan mampu berperan aktif mengatasi permasalahan bersama. Ini bukanlah barang baru tetapi hal pemberdayaan masyarakat sudah menjadi kerangka pikir pemangku kewajiban di setiap siklus pelaksanaan programnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun