Mohon tunggu...
Muhammad Tsani Ansori
Muhammad Tsani Ansori Mohon Tunggu... Lainnya - Psychology addict

Menyukai psikologi, filsafat, dan lika-liku sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Quarter Life Crisis: Kegalauan Tentang Masa Depan

12 Oktober 2021   18:05 Diperbarui: 12 Oktober 2021   18:38 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by cottonbro from Pexels 

Mungkin kita pernah merasakan perasaan yang tiba-tiba datang entah ketika menjelang tidur, saat sendirian, atau ketika melihat sosial media teman-teman kita yang memposting tentang pencapaian-pencapaiannya. 

Kemudian muncul perasaan cemas yang tidak terkontrol bahkan sampai overthinking dan akhirnya kita merasa selama ini belum mendapatkan apa yang orang lain sudah dapatkan, mulai dari mendapatkan pekerjaan yang mapan, prestasi akademik, atau sekedar membeli barang-barang hasil dari kerja kita sendiri. Bisa jadi kalian bahkan saya juga sedang mengalamai quarter life crisis.

Istilah quarter life crisis saat ini memang sedang populer, quarter life crisis biasanya menyerang seseorang pada usia sekitar 20 sampai 30 tahunan. LinkedIn pernah melakukan survei dan membuktikan bahwa 75% orang usia 25 sampai 33 mengaku pernah mengalami yang namanya quarter life crisis. 

Sebenarnya kondisi quarter life crisis adalah hal yang wajar, dikarenakan saat usia mulai menginjak seperempat abad beban dan juga kebutuhan hidup juga ikut bertambah. Namun hal itupun tidak lantas kemudian dibiarkan, kita harus mengetahui dan mampu mengatasinya.

Apa itu Quarter Life Crisis

Menurut penafsiran Atwood & Scholtz istilah quarter life crisis sebagai kondisi emosional meliputi perasaan ragu pada kemampuan diri sendiri, merasa tidak berdaya, terisolasi, dan takut akan kegagalan. 

Selain itu Hirasti menganggap bahwa quarter life crisis merupakan masa dilematis pada individu di usia dewasa awal antara realita dengan keinginan untuk memiliki kehidupan yang lebih kreatif karena banyaknya pilihan.

Sederhananya adalah suatu perasaan yang tidak terarah, cemas, khawatir, bingung, galau akan ketidakpastian tentang kehidupan di masa yang akan datang. Quarter life crisis ini menyebabkan ketidakstabilan mental tentang pikiran-pikiran yang belum tentu terjadi.

Tanda-tanda Mengalami Quarter Life Crisis

Banyak orang tidak tahu bahwa dirinya sedang mengalami kondisi ini, alhasil mereka kebingungan dengan perasaan yang menggeluti dirinya dan tidak bisa keluar dari kecemasan dan ketakutan-ketakutan yang berkepanjangan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun