Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Paradoks Tani

25 September 2022   06:37 Diperbarui: 25 September 2022   10:55 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi padi menguning (Dokpri)

Ayahku seorang buruh tani. Ibuku istri seorang buruh tani. Aku dan dua adikku anak-anak keluarga buruh tani.

Keluargaku terhimpit di dasar piramida pengorbanan petani. Ayahku selalu menerima bagian terkecil dari harga gabah yang dipatok negara dan tengkulak.

Ayahku bekerja delapan belas jam per hari sepanjang tahun. Tapi upahnya tak pernah cukup menyokong hidup sekeluarga. Ada hari-hari aku dan dua adikku harus menanggung lapar. Saat ayah dan ibu memanen padi milik tuan tanah di sawah.

Harga semua bahan pangan telah naik berulang kali. Konon mengikuti kenaikan gaji pegawai negeri, listrik, bahan bakar, dan pupuk. Tapi upah ayahku senantiasa tabah tak pernah ikut naik.

Hari ini kudengar para pejabat dan tokoh tani yang tak pernah kenal ayahku mengucapkan selamat hari tani nasional. Tepat di saat tetangga mengikatkan bendera kuning pada pohon waru di depan gubug kami. Ayahku telah berpulang membawa serta radang paru, sirosis hati, dan malnutrisi dalam raga ringkihnya.

Ibuku, aku, dan dua adikku tak hendak bersedih. Sebab ayahku telah berpesan, dia pergi untuk menyiapkan tempat bagi kami di keabadian sana.

Kami pasti akan menyusuli ayahku ke sana. Ini hanya soal waktu. (eFTe)

*Ditulis untuk memperingati Hari Tani Nasional 24 September 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun