Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Teori Tindakan Sosial dan Dua Hipotesa Kematian Brigadir Joshua

15 Agustus 2022   16:31 Diperbarui: 16 Agustus 2022   06:32 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenazah Brigadir Yosua dimakamkan ulang secara kedinasan. (FEDRIK TARIGAN/JAWA POS via jawapos.com) 

Pembunuhan adalah suatu tindakan sosial. Itu jika merujuk teori Max Weber.

Kata Weber, tindakan sosial adalah aksi bermakna seorang individu yang ditujukan pada individu lain. Bentuk dan arah tindakan individu tersebut dipengaruhi oleh aksi dan perilaku individu lain itu.  

Suatu tindakan sosial, demikian Weber, mesti diletakkan pada satu konteks interaksi bermakna antar individu. Ada aksi dari satu pihak sehingga ada reaksi dari pihak lain. Atau sebaliknya.

Kata "bermakna" pada frasa "aksi/interaksi bermakna" itu merujuk pada motif subjektif yang mendasari suatu tindakan sosial. Hanya jika ada motif, maka suatu tindakan dapat dikategorikan aksi sosial.

Untuk memahami (verstehen) motif subyek itu secara obyektif, Weber menggunakan konsep rasionalitas sebagai acuan. Dia lalu membedakan dua tipe ideal tindakan sosial, yaitu tindakan rasional dan irrasional.

Weber membedakan tindakan rasional ke dalam dua tipe ideal:

  • Tindakan rasional instrumental: tujuan tindakan dan alat untuk mencapainya dipertimbangkan dan dipilih secara sadar dari sejumlah pilihan. Dasar pilihan lazimnya adalah manfaat, risiko, serta efektivitas dan efisiensi.
  • Tindakan rasional berorientasi nilai:tujuan tindakan adalah pemenuhan suatu nilai yang tak bisa ditawar. Dengan demikuan pwrtimbangan rasional hanya menyangkut alat untuk mencapainya. 

Tindakan irrasional juga dibedakan menjadi dua tipe ideal:

  • Tindakan tradisional: tidak ada pertimbangan dan pilihan tujuan dan alat mencapainya. Semata-mata tindakan karena alasan tradisi budaya saja.
  • Tindakan afektif: impulsif, sermata-mata karena dipicu kondisi emosi. Semisal rasa marah, gembira, dan takut.

Apakah sutu peristiwa pembunuhan mungkin sebagai tindakan tradisional atau afektif? 

Sangat kecil kemungkinan ada orang membunuh karena alasan tradisi budaya. Semisal karena alasan kebiasaan,  tatalaku, atau adat. Mesti ada alasan yang masuk akal untuk tindakan semacam itu.

Pembunuhan sebagai tindakan afektif juga bukan sesuatu yang lazim. Memang ada kasus seseorang secara impulsif membunuh orang lain karena amarah yang meluap atau ketakutan ekstrim. Tapi dalam kasus semacam itu, tindakan korban yang memicu rasa marah atau takutlah yang harus dipertimbangkan sebagai pemicu utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun