Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sosiologi Mudik: Rekonsiliasi dan Resiliensi Sosial

30 April 2022   04:40 Diperbarui: 2 Mei 2022   16:45 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah kendaraan melintas di ruas Tol Tangerang-Merak, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/4/2022).| ANTARA FOTO/FAUZAN)

"Mudik adalah perjalanan pulang ke asal yang tak pernah mudah."

Bahkan sejak dari pikiran. Mudik bukanlah keputusan yang mudah. Harus bijak menimbang risiko dan manfaat.

Pertanyaan intinya, dalam langgam Anak Jaksel, "Apakah worth it?"

Berbagai variabel risiko dimasukkan: biaya, waktu, tenaga, kesehatan, dan keamanan. 

Demikian juga variabel manfaat: rekonsiliasi dan resiliensi sosial.

Jika risiko lebih kecil dibanding manfaat, maka mudik. Sebaliknya, jika risiko lebih besar dibanding manfaat, maka tidak mudik.

Hitung-hitungannya subjektif. Tak ada ukuran baku untuk besar-kecilnya risiko dan manfaat. Ukurannya beda antara satu dan lain orang atau keluarga. 

Karena itu tak ada gunanya memperdebatkan hitung-hitungan risiko dan manfaat mudik.

Patokannya gampang saja: kalau mudik, berarti worth it. Fix, no debate, ya.

Nah, sekarang problemnya, gimane cara biar mudik itu worth it, gitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun