Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Antara Mampang dan Sukamandi Ada Malaikat Maut

7 November 2021   18:05 Diperbarui: 8 November 2021   05:08 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepadatan lalu-lintas di tol Cikampek (Foto: Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho via liputan6.com) 

Saya tak sudi bertemu dengannya. Maksudku dengan malaikat maut, pencabut nyawa itu. Sebab saya belum punya rencana untuk meninggal dunia.

Malaikat maut itu, saya tahu, mengincar nyawa di sepanjang jalan tol Cikampek. Siapa lalai, atau gegabah, maka nyawanya menjadi milik malaikat maut.

Sekali dua minggu bolak-balik Mampang (Jakarta)-Sukamandi (Subang) karena tuntutan pekerjaan tahun 2017-2018, membuat saya cukup hafal "perilaku" jalan tol Cikampek.  Di mana titik dan ruas macet. Di mana ruas lancar. Dan di mana titik-titik rawan celaka. 

Dulu, sebelum tol layang Cikampek dioperasikan, ruas Cikunir-Rest Area 19 arah Cikampek adalah jalur macet di pagi hari (juga sore hari).  Kadang bahkan sampai ke ruas Tambun. Sebaliknya, sore hari, ruas Pintu tol Cikarang Utama sampai Cikunir adalah jalur macet (juga pagi hari).  Juga, ada kalanya, macet dari ruas gerbang tol Cikarang Timur sampai Cikarang Barat.

Kemacetan terjadi karena pagi hari (pukul 06.00-09.00) adalah waktu puncak pergerakan orang ke kantor, ke Cikarang atau sebaliknya Jakarta. Sore hari (pukul 05.00-08.00) adalah waktu puncak pergerakan orang pulang kantor.

Titik-titik kecelakaan secara acak ada di antara gerbang tol Cikarang sampai Rest Area 57 Cikampek, atau sebaliknya. Terutama sepanjang ruas San Diego Hills Memorial Park sampai Al Azhar Memorial Garden hingga gerbang tol Cikarang Timur. 

Di ruas itu, truk dan mobil terguling di bahu jalan, di median, di luar jalur, bahkan di sawah adalah pemandangan jamak. Itu tak ada kaitannya dengan hantu kuburan. Ruas itu agak longgar sehingga pengemudi cenderung lengah.

Setiap kali menyaksikan kecelakaan di ruas tol Cikampek, saya selalu berharap pengendara atau penumpangnya selamat. Tapi dalam kasus-kasus tertentu, jika melihat parahnya kerusakan kendaraan, saya hanya bisa berdoa, semoga korban (jika ada) beristirahat dalam damai.  

Dengan kesadaran malaikat maut tol Cikampek juga mengincar nyawaku, maka saya selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin setiap kali berkendara di jalur itu. Terlebih perjalanan bolak-balik Mampang-Sukamandi saya lakukan dalam satu hari. Pagi berangkat ke Sukamandi, sore pulang ke Jakarta.

Jarak Mampang-Sukamandi adalah 114 km, lazim saya tempuh dalam waktu 2 jam.  Artinya dalam satu hari saya menempuh jarak 228 km dengan durasi mengendara 4 jam. Itu kalau tidak terjadi kemacetan ekstrim. Biasanya selepas gerbang tol Cikarang Utama sampai Cikunir pada sore hari. Saya pernah mengalaminya, menghabiskan waktu 4 jam untuk jarak 114 km.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun