Merujuk arti predator di ranah biologis itu, masih ngotot menggunakan istilah predator seks untuk para pemerkosa?
Pikirkan lagi dua kesalahan dalam penggunaan istilah itu.Â
Pertama, predator itu pemangsa alami, sah menurut hukum alam, demi kelangsungan dan keseimbangan ekologis. Apakah predator (seks) itu alami, dan berfungsi menjamin keseimbangan ekologi manusia?
Ngawur banget jika ada yang menjawab, "Ya!"
Kedua, predator itu memangsa obyek kongkrit, hewan lain. Bukan memangsa sesuatu yang abstrak, semacam seks. Seks takbisa dimangsa, tapu dinikmati, secara beradab atan tak beradab. Seks tak beradab berarti, terutama, perkosaan.
Jika istilah "predator seks" tetap digunakan maka, berdasar paparan tadi, saya bisa tegaskan "Tak ada predator seks di Indonesia!"
Marah atas penegasan saya?
Kalau begitu, hentikan menggunakan istilah predator seks untuk para pemerkosa. Sebab istilah itu justru bermakna penyematan fungsi ekologis yang bersifat positif pada mereka. Â
Istilah predator memang terkesan sadis dan bejat. Tapi itu justru menyesatkan.
Gunakan istilah yang tepat: pemerkosa. Jelas, itu menunjuk pada penjahat di ranah seks.(eFTe)
*Tombol Anti-HL aktif!