Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Pak Tjiptadinata dan Sekeranjang Telurnya

1 Oktober 2021   06:08 Diperbarui: 1 Oktober 2021   09:47 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kau punya lebih dari satu tuhan dan lebih dari satu pasangan hidup, maka mereka akan berkelahi dan kau akan jadi pelanduk di tengahnya. -Felix Tani 

Mau tahu rasanya kehilangan 65 ton biji pinang? Hanya Pak Tjiptadinata dan Bu Roselina, pasutri idola kita, yang tahu.

Itu pengalaman mereka. Dikadali seorang importir pinang Singapura. Dia beli semua stok pinang Pak Tjip tanpa bayar. Dengan alasan mutu pinang tak sesuai sampel.

Sungguh, importir pinang dari Singapura itu pasti bukan seorang manusia. Tapi seekor kadal Singapura. 

Pak Tjip sukses dikadali kadal Singapura itu karena mengabaikan nasihat Pak Ramesh. Pak Ramesh ini importir  Singapura juga, khusus kayu manis dab kopi. Tapi dia bukan kadal. 

Pak Ramesh sebenarnya sudah menasihati Pak Tjip. "Don't put all your eggs in one basket." Jangan menaruh semua telurmu dalam satu keranjang.  Kalau keranjangnya jatuh, atau dirampas orang, habislah kau.

Tapi Pak Tjip abai. Mungkin karena terlalu percaya dan tergiur juga oleh bayangan uang penjualan 65 ton biji pinang sekaligus. Benarlah nasihat Pak Ramesh. Biji pinang Pak Tjip lenyap tanpa hasil duit. Karena "keranjang"-nya, importir itu, ternyata "seekor kadal licik".

Nasihat Pak Ramesh, yang diteruskan Pak Tjip kepada kita, benar belaka dalam dunia bisnis. Itu strategi membagi risiko. Misalnya uang disimpan dalam empat bank. Kalau satu bank bankrupt, masih ada tiga bank lain.

Begitupun, kalau punya 65 ton biji pinang, juallah kepada misalnya tiga pembeli. Jika satu pembeli ternyata kadal bulus, maka dua pembeli lain mungkin masih manusia.

Tapi mungkin Pak Tjip waktu itu terlalu mengedepankan trust sehingga lupa control. Jadinya seperti membeli kucing dalam karung dari seorang teman terpercaya. Eh, tak diperiksa dulu, langsung bayar, ternyata isi karung itu musang berbulu ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun