"Ayo! Siap lagi!" Guru Paruhum memberi aba-aba. "Satu, dua, tiga! Tarik!"
Hebat! Â Balok kayu besar itu mulai bergerak.
"Tarik terus!"
Balok kayu sudah terseret sejauh tiga meter.
"Lagi!" Â Guru Paruhum berteriak menyemangati.
Keenam orang anggota tim berjibaku, mengerahkan segenap tenaga untuk menyeret balok sejauh mungkin. Â
"Cukup! Istirahat dulu!" Â Guru Paruhum menghentikan latihan sejenak. Â Balok sudah terseret dari posisi awal sejauh sepuluh meter. "Hebat," soraknya dalam hati.
"Ayo! Tarik kembali balok ke tempat semula!"
Begitulah. Â Tiga kali latihan dalam minggu pertama dilakukan dengan kegiatan menarik balok kayu. Â Latihan pertama 10 meter bolak-balik, kedua 15 meter bolak-balik, dan ketiga 20 meter bolak-balik.
"Gurunami," usul Poltak pada latihan minggu kedua, "bagaimana kalau tim diadu melawan delapan orang murid lainnya." Â
"Boleh juga idemu, Poltak." Â Guru Paruhum setuju. Â "Gila juga ide anak ini," katanya dalam hati.