Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Salah Jokowi, Aktivis BEM Tak Bisa Bahasa Indonesia

26 Juli 2021   07:12 Diperbarui: 26 Juli 2021   14:10 1649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi merujuk film "Avengers: Infinity War" dalam pidato di depan "World Economic Forum on ASEAN di National Convention Center, Hanoi, Rabu (12/9/2018) (Foto: cnbcindonesia.com)

Bagian dari poster Jokowi End Game  /Twitter @OniMeniq74./ (Foto: galajabar.pikiran-rakyat.com) 
Bagian dari poster Jokowi End Game  /Twitter @OniMeniq74./ (Foto: galajabar.pikiran-rakyat.com) 

Eh, takbisa Bahasa Indonesia, sudah baikkah kemampuan Bahasa Inggris para aktivis BEM itu? Coba kita ulik satu per satu. Para guru Bahasa Inggris, tolong koreksi kalau saya salah. Saya cuma seorang petani.

Satu, "Jokowi: The King of Lip Service". Tak masalah walau penggunaan kata sandang "The" (Sang) sebenarnya takefisien. Tapi untuk penegasan boleh-boleh saja. Nilai 100 untuk BEM UI.

Dua, "The Guardian of Oligarch". Ini sebenarnya menyontek judul film produksi Marvel, "Guardians of the Galaxy" (2014). BEM Unud berarti takkreatif, plagiat pula.

Soal penggunaan katasandang "The" boleh-boleh saja. Itu penegasan.

Masalahnya ada pada penggunaan kata "oligarch".  Arti kata ini adalah pelaku oligarki, pemerintahan yang memusat pada sekelompok kecil elite penguasa. Kalau frasa tadi diterjemahkan, jadinya adalah "Sang Pengawal Oligark." (oligarch belum punya padanan dalam Bahasa Indonesia).  Nah, jika Jokowi adalah "pengawal" maka siapa "oligark" yang dikawalnya? Tak jelas!

Harusnya BEM Unud menulis "The Guardian of Oligarchy", Sang Pengawal Oligarki. Begitu baru benar. BEM Unud, sudah plagiat, salah pula. Nilai 49 untuk BEM Unud.

Tiga, "Jokowi End Game". Ini juga plagiat judul film Marvel, "Avengers: Endgame" (2019). Arti kata "endgame" (satu kata) adalah "akhir permainan".  Kalau "end game" (dua kata), berarti "permainan berakhir" atau "permainan selesai".

Apakah sama artinya? Beda, kawan. Kata "endgame" menunjuk pada "akhir" dari sebuah permainan (kekuasaan). Sedangkan "end game" menunjuk pada "permainan" yang bernama "berakhir" atau "selesai". Seperti pada "go back sodor game", permainan gobaksodor.

Untuk "mahasiswa" pembuat poster "Jokowi End Game", Anda harusnya menulis "Jokowi: Endgame." Aih, sudah plagiat, tatabahasa salah total pula. Termasuk Bahasa Indonesia pada teks penjelas. Tapi bolehlah diberi nilai 11.

Tapi masalah ketakmampuan aktivis BEM itu berbahasa Indonesia bukan salah mereka atau salah dosen-dosen Bahasa Indonesia mereka. Itu semua karena kesalahan Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun