Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pak Jokowi dan Kami Belum Gagal Mengendalikan Covid-19

22 Juli 2021   16:21 Diperbarui: 24 Juli 2021   06:27 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi virus corona di Indonesia(Shutterstock via kompas.com) 

"Satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan untuk bebas dari pandemi ini hanya menangkal Covid-19, bukan menyangkal pemerintah" -Felix Tani 

Hari-hari belakangan ini sejumlah pihak semakin santer menebar narasi bahwa pemerintah, khususnya presiden, telah gagal mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia. Katanya  Indonesia kini mengalami kondisi pandemi terparah di dunia.  Sebagai pertanggungjawaban maka presiden, dalam hal ini Joko Widodo atau Jokowi, harus turun dari kursinya.

Narasi semacam itu tidak ada dasar empiriknya. Karena itu, tak dapat diterima akal sehat, kecuali akal sehat tak hadir di benak

Saya akan beberkan data untuk menunjukkan bahwa pemerintah belum gagal dan Indonesia tidaklah separah yang digambarkan pihak-pihak tertentu.  Juga akan saya tenunjukkan bahwa pemerintah sudah mengambil langkah-langkah yang bisa dipertanggungjawabkan. Sehingga tidak ada alasan Jokowi harus turun dari kursi presiden.

Indonesia Parah tapi Bukan yang Terparah di Dunia

Untuk membuktikan klaim ini, saya akan merujuk pada statistik Covid-19 yang dilansir dan diperbarui situs worldmeter.info tiap hari. Saya ambil data per tanggal 21 Juli 2021. Mudah-mudahkan tidak ada yang memaki saya dengan umpatan kotor, seperti makian Prof. Joel Picard (Sulfikar Amir, Universitas Teknologi Nanyang Singapura) kepada Ade Armando, karena saya merujuk pada data itu.

Per 21 Juli 2021, Indonesia ternyata berada di urutan ke-14 dari seluruh negars yang mengalami pandemi Covid-19 sejak 2020. Jumlah kumulatif kasus Covid adalah 2.98 juta orang, atau 1.08 persen dari total penduduk. Angka ini jauh di bawah Amerika Serikat (10.55%) berada di puncak tabel, dan sejumlah negara Eropa semisal  Prancis (9.04%), Spanyol(9.02%), Inggris (8.15%), dan Italia (7.12%).

Karena ada yang meragukan kualitas data pemerintah Indonesia, baiklah jumlah kasus dilipatduakan menjadi 5.97 juta jiwa.  Tapi bahkan pada jumlah itu rasio kasus terhadap jumlah penduduk adalah 2.16 persen, masih terbilang rendah bahkan jika dibanding terhadap India (2.24%).  Sambil bertanya, apakah pada data negara-negara Amerika, Eropa, dan Asia lainnya benar tidak ada kebohongan juga? (Lihat tabel di bawah.)

Data diolah penulis
Data diolah penulis

Fakta menyedihkan, dari total kasus Covid di Indonesia itu tercatat 77.583 orang (2.6%) meninggal dunia, dan baru 2.36 juta orang (79%) sembuh. Itu angka kematian yang buruk, hanya kalah dari Italia (2.98%) dan Brazil (2.80%).  Tingkat kesembuhan pasien Covid Indonesia itu juga terendah, sedikit di bawah Inggris (79.45%).

Tapi itu kalau kita bicara angka-angka persentase yang menghilangkan makna individu korban Covid-19.  Jika berpegang pada angka mutlak, maka dari 14 negara, total kematian di Indonesia (77.6 ribu orang) itu paling rendah kedua setelah Turki (50.709 orang).  Paling tinggi jumlah kematiannya adalah Amerika Serikat (625.808 orang), lalu Brazil (545.690 orang), dan India (419.021 orang).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun