Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Orang-orang Aneh di Kompasiana

6 Juli 2021   06:54 Diperbarui: 6 Juli 2021   13:06 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya tidak bilang orang kenthir. Sebab hanya satu orang kenthir di Kompasiana. Yang lain, kalau ada, cuma ngaku-ngaku saja. Buat gagah-gagahan.

Tapi banyaklah orang aneh di sini. Terutama sejak gelombang pandemi Covid-19 merebak. Tekanan memang membuat seseorang menjadi berubah. Sekurangnya berubah bentuk jadi gepeng.  Itu aneh tapi logis.

Artikel Kompasianer Rudy Gunawan, alias Daeng Rudy, kemarin gamblang mengungkap salah satu orang aneh di Kompasiana berkat pandemi. Kang Fery namanya. Penulis artikel politik yang, kata Daeng Rudy lho, kecepatan tulisnya melebihi kecepatan suara kentutnya. 

Suara kentut Kang Fery belum terdengar, artikelnya sudah rampung dan tayang di Kompasiana. Sebabnya, dia kan kentut setelah artikelnya tayang di Kompasiana tapi minim pembaca. Logis!

Itu aneh, tapi bukan yang teraneh dari Kang Fery. Keanehannya yang melampaui SNI (Standar Nganehi Internasional) adalah keputusannya baru-baru ini untuk terjun bebas dari penulis politik dagang sapi menjadi penulis gelitik semur sapi.  

Anehnya, artikel semur sapi Kang Fery itu banyak pembaca, penilai, dan penanggapnya. Suatu bukti lagi tentang banyaknya orang aneh di Kompasiana. Aneh kalau percaya Kang Fery bisa memasak semur sapi. Dia kan jago makan segala rupa semur. Terutama semur jengkol.

Daeng Rudy sendiri juga sekarang jadi terpapar virus nganehi. Aslinya dia penulis numerologi, sesuai kompetensi utama sampingannya. Bidang terapan utamanya Kamasutra. Sebab Kamasutra memang sepenuhnya soal angka-angka. Panjang, lebar, kedalaman, diameter, kerapatan, kekerapan, durasi, kecepatan, sudut, frekuensi, dan getaran. Itu semua soal angka.

Artikel-artikel Daeng Rudy itu dulu khas numerosutra (numeroligi-kamasutra). Itu seperti bau kentut yang sudah tercium sebelum bunyinya terdengar. Maksudku, pembaca sudah bisa mencium aroma numerosutra pada artikelnya sebelum Daeng Rudy menuliskannya.  Kan, aneh itu, walau logis.

Tapi bukan itu yang paling aneh tentang Daeng Rudy. Dia sekarang terjun bebas dari penulis artikel numerosutra menjadi penulis artikel suka-suka. Termasuk  artikel hoaks klaim minum bir padahal teh es manis dalam gelas bir. 

Sebenarnya masuk akal. Jika suami-istri berada di rumah selama 24 jam per hari dalam 1.5 tahun akibat pandemi, maka semua jurus numerosutra sudah tuntas dipraktekkan. Jadi, ya, artikel numerosutra gak laku lagi. Tak ada lagi yang baru, kecuali improvisasi-improvisasi aneh yang hanya cocok dengan ukuran Daeng Rudy sendiri.

Selain Kang Fery dan Daeng Rudy, ada lagi orang aneh yang baru ketahuan. Namanya Guido, kompasianer Pacar, Manggarai. Baru ketahuan kemarin, saat menanggapi artikel Engkong Felix tentang susu beruang dan susu kuda liar. Dia menanggapi dengan tawa panjang banget: "Hahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahahhahahahahahahaha ...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun