Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Life Hack Pilihan

Cara Jitu Mencegah Rambut Rontok

23 Juni 2021   15:44 Diperbarui: 23 Juni 2021   19:02 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rambur rontok (Foto: freepic.com via republica.co.id)

Just make it simple, guys!

Ini humor empirik.  Bukan hoaks bukan dusta. Sungguh terjadi.  Pengalaman sendiri.  Percaya boleh, takpercaya rugi.

Mundur ke tahun 1983.  Poltak dan teman-temannya, sesama mahasiswa, melakukan studi-tour ke Lampung.  Mendatangi sejumlah pemukiman transmigrasi di Metro, Way Abung, dan Kotabumi.  Belajar dari petani transmigran.

Sewaktu di Way Abung, Poltak menderita demam tinggi.  Tidak jelas apa penyebabnya. Tapi sejak itu dia merasa badannya tak segar, bahkan pada saat bangun pagi.

Lebih parah lagi, rambutnya mulai rontok. Jangankan saat sisiran.  Kepala dielus-elus juga berakibat rambut rontok.  Mungkin, jika tertiup angin kencang, rambut Poltak pada copot juga dari kepalanya.  

"Wah, rambutmu rontok!" teriak Budi, teman sekamarnya di penginapan. "Hei, ulat bulu juga tau rambutku rontok!" umpat Poltak dalam hati.

Kalimat yang diharapkan Poltak adalah kalimat solutif. Bagaimana menghentikan kerontokan rambut.  Itu saja.

 "Pakai sampo orang-aring,"  saran temannya, seorang mahasiswi yang rambutnya hitam tebal sebahu.  Tak perlu disebut namanya di sini. Pokoknya, bukan Berta. 

Tapi diduga keras dia pengguna sampo orang-aring yang sering diiklankan dalam acara Mana Suka Siaran Niaga TVRI waktu itu. Poltak suka banget pada iklan itu. Bukan pada sampo atau modelnya. Tapi pada kibadan rambutnya. Benar-benar berkibar.

"Atau pakai sampo N**il," saran seorang mahasiswi lainnya.  Rambutnya juga hitam tebal.  Tidak sebahu, tapi seleher. Dia juga bukan Berta.

"Terimakasih sarannya," ujar Poltak. Saran-saran itu baik adanya.  Berdasar pengalaman rekan-rekan mahasiswi itu.  Satu-satunya masalah adalah di mana tempat menjual sampo-sampo semacam itu di daerah transmigrasi?

Sempat terpikir oleh Poltak untuk meminjam sampo rekan-rekan mahasiswi tadi.  Tapi, setelah ditimbang-timbang, itu bukan meminjam melainkan meminta.  Tak eloklah berbagi sampo dengan rekan mahasiswi, mengingat kamar mandinya terpisah.

Hingga kemudian Poltak dan rombongan menginap di Metro.  Poltak terpikir satu cara jitu, tak ada duanya, untuk mencegah rambut rontok. Tanpa sampo tanpa obat kuat akar rambut.

Sore hari, Poltak menyempatkan diri pergi ke tukang cukur rambut di Metro.  Dengan tegas dia minta agar rambutnya dicukur gundul.  Maka jadilah seperti itu.  Kepala Poltak gundul plontos.  Ajaib! Sejak itu tidak ada lagi rambut rontok.  Masalah terpecahkan! (efte)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Life Hack Selengkapnya
Lihat Life Hack Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun