Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #061] Penjaga Garis Lapangan Bola

23 Juni 2021   13:31 Diperbarui: 24 Juni 2021   20:54 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Jannes! Tembak! Go-alaaaah ... hah!" Guru Paruhum kecewa berat.  Tembakan Jannes melenceng tipis di sebelah tiang kiri gawang. "Yaaah ...!" Murid-murid SD Hutabolon mengeluh kecewa.

Luhut dan kawan-kawan sebenarnya bukan tanpa peluang sama sekali. Selain Luhut, Jannes, Jamaris, dan Polmer juga melepas tembakan ke arah gawang lawan.  Tapi bola meleset tipis entah itu  di atas mistar atau di samping tiang gawang. 

"Oi, jangan main ikkan tore kalian!" Guru Paruhum mengingatkan timnya yang bergerak seperti gerombolan ikkan tore, ikan teri. Ke situ bola bergulir, ke situ pula semua pemain menumpuk.  Itu bukan strategi 4-4-3 lagi, tapi strategi 10, sebuah strategi tanpa strategi.

"Ada yang takberes di  sini," pikir Poltak di tepi lapangan. "Kenapa tiap tembakan teman-temanku selalu melenceng. Waktu latihan tidak begitu." Menurut Poltak, secara teori harusnya tendangan teman-temannya membuahkan gol.

"Jangan-jangan ...." Pikiran Poltak terputus karena dia melihat Binsar sedang menguasai bola di sektor kanan pertahanan lawan.

"Polmer! Lari!  Cepat! Lari ke kotak pinalti lawan! Awas opsait!" Poltak mendikte Polmer. Juga mengingatkan jangan masuk perangkap off-side.  Sejenak Poltak lupa perannya sebagai lesmen.

"Binsar! Oper bola ke Polmer di kotak pinalti!" Poltak berteriak sekeras-kerasnya. 

Binsar mengirim umpan terobosan ke arah kotak pinalti lawan. Polmer berlari cepat mengejar bola, menguasainya, dan mengontrolnya.  

Polmer berdiri bebas,  berhasil lepas sejenak dari kawalan lawan,  tinggal berhadapan dengan kiper lawan.  

"Polmer! Tembak!" Poltak berteriak keras dari pinggir lapangan.  

Polmer, Samson dari Hutabolon itu, melepas tendangan kanon yang menjadi spesialisasinya. Hanya Polmer yang bisa melakukan teknik tendangan seperti itu dalam tim.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun