Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #053] Kepak Sayap Kupu-Kupu Lorenz

17 Mei 2021   22:18 Diperbarui: 18 Mei 2021   11:03 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa)

"Apakah benar orang Dayak bakar-bakaran waktu buka ladang, Gurunami?"

"Benar. Begitu menurut buku yang pernah Pak Guru baca."

"Berarti orang Dayak sudah kenal api, Gurunami. Kalau ada api, mereka bisa bakar daging. Tidak makan daging mentahlah seperti pertunjukan tadi." 

"Bah! Maksudmu, Poltak," Guru Marihot terdiam sejenak, "kedua orang tadi itu penipu?"

"Santabi, Gurunami," Poltak minta maaf, "aku tak tak tahulah soal itu. Tapi aku tak percaya orang tadi suku Dayak." 

Guru Marihot terdiam. Berpikir keras. "Ucapan Poltak Si Keras Kepala ini ada betulnya juga," katanya dalam hati.

"Anak-anak," katanya sejurus kemudian, "Pak Guru setuju dengan pendapat Poltak. Orang Dayak sudah mengenal api. Karena itu mereka tak akan makan daging ular mentah. Orang tadi pasti bukan suku Dayak."

Guru Marihot baru saja menggagalkan satu kepakan sayap kupu-kupu ala Lorenz. Murid-muridnya terbebaskan dari satu kondisi awal negatif: anggapan orang Dayak liar dan buas. (Bersambung) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun