Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #050] Sing Sing So di Binanga

3 Mei 2021   16:40 Diperbarui: 3 Mei 2021   21:30 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kolase oleh FT (Foto: kompas.com/dok. istimewa; pinterest.com)

Alunan koor "sing sing so" memanjang dan memelan.  Tiga belas anak mengangkat kedua belah tangan ke udara.  Perahu telah tiba di darmaga kampung halaman paman Si Alogo.

"Memangnya, kampung tulangmu di mana Alogo!" Binsar bertanya.

"Tak punya tulang Si Alogo itu. Tak punya pariban dia,"  sambar Poltak, disambut bahana gelak-tawa anak-anak lainnya.

"Awas kau, Poltak!"  Alogo mengancam.  Meraup pasir sungai dan melontarkannya ke arah wajah Poltak.  Bukan Poltak kalau tak berkelit dan terjun menyelam ke lubuh sungai yang agak dalam.  

Koreografi bubar.  Anak-anak kembali berendam, menyelam, berenang, saling-siram di badan sungai. Riuh rendah.  Anak-anak merdeka. Sampai puas dan lapar.  Lalu bubar.

"Oi, bajuku mana! Bajuku!"  Poltak berteriak-teriak mencari bajunya.  Seseorang telah menyembunyikannya. Pasti berniat mengerjai Poltak.

"Kau pulang bugil saja, Poltak!  Hahaha!" Alogo meledek dan tertawa terbahak-bahak.  Teman-temannya yang lain riuh menertawai Poltak kecil-kecil bugil.  

Semua anak telah mengenakan baju masing-masing. Tinggal Poltak yang masih bugil menggigil macam tuyul kedinginan.

"Oi! Alogo! Kau yang sembunyikan, ya.  Mana bajuku!"  Tak ada jawaban.  Hanya tawa riuh teman-temannya.

"Poltak!  Bajumu disembunyikan Si Alogo di balik simarhuting-huting!"  

Itu teriakan Berta dari jendela rumahnya.  Dari tadi, bersama Tiur, dia rupanya mengintip ulah anak-anak lelaki di sungai. Semua kejadian direkam sepasang matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun