Buka puasa. Â Itu momen yang paling ditunggu saat seseorang menjalani puasa makan-minum. Entah itu puasa ibadah, puasa nadar, ataupun puasa terapi.
Buka puasa itu momen pembatalan puasa secara sah.  Jika waktu puasa misalnya dari pukul 05.00 WIB sampai 18.00 WIB, maka tepat pukul 18.01 WIB boleh makan dan minum sesuatu. Itu namanya buka puasa.  Penggunaan kata "buka" mungkin terkait dengan makna puasa  sebagai "laku menutup diri terhadap semua godaan termasuk makanan dan minuman."
Lalu mengapa dilarang minum es saat buka puasa?  Bukanka terasa nikmat bila  benda dingin itu menjalari kerongkongan yang telah kering sepanjang hari?  Mengapa harus mendustakan nikmat?
Begini. Â Kita coba ertikan kosakata "minum" dulu. Â Minum itu proses memasukkan benda cair ke dalam lambung melalui mulut dan saluran kerongkongan. Catat, "benda cair."
Sekarang periksa erti kosakata "es". Â Es adalah benda padat, yaitu benda cair, katakanlah air, yang didinginkan sampai mencapai titik beku pada nol derajat Celsius. Â Air beku itu disebut es, secara fisik merupakan benda padat. Â Catat, "benda padat."
Sekarang coba praktekkan. Â Masukkan sepotong es ke dalam mulut, lalu coba minum. Â Bisakah? Â Pasti takbisa! Sekarang masukkan lagi sepotong es baru ke dalam mulut, lalu coba telan. Â Bisakah? Â Pasti bisa! Asalkan potongan es itu tak sebesar buah kesemek. Â Pasti kelolotanlah!
Jadi, kalau buka puasa, jangan minum es. Â Itu mustahil. Â Tindakan yang mungkin adalah menelan es. Â Tapi apa enaknya, ya, menelan es. Â Paling enak, masukkan potongan-potongan es ke dalam segelas teh manis. Â Setelah es mencair, teh manis jadi dingin, minumlah. Â Nikmat apa lagi yang hendak kau dustakan, Kawan? (efte)