Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #040] Pariban dari Hutabolon

12 Februari 2021   06:27 Diperbarui: 12 Februari 2021   08:51 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase oleh Felix Tani

"Ama Rumiris itu anak laki-laki dari Ompu Soaduon, saudara laki-laki dari nenekmu.  Karena itu Ama Rumiris itu tulangmu." 

Penjelasan bapaknya membuat Poltak paham siapa Ama Rumiris dan mengapa dia harus memanggilnya tulang. Ama Rumiris itu adalah hula-hula, pihak pemberi isteri, bagi keluarga Poltak. 

Ama Rumiris dan keluarganya tinggal di kampung Sosorbinanga, Hutabolon. Sekitar satu kilometer dari kedai Ama Rosmeri.  

Sosorbinanga adalah sebuah lembah kecil yang dialiri  Binangabolon, sebuah sungai yang berhulu di hutan Simarnaung sebelah timur, dan bermuara di pantai Ajibata, Danau Toba, di barat.  Kampung itu dikitari areal persawahan bertingkat.

Dari jalan raya, rombongan Poltak harus menuruni tebing curam, lalu menyeberangi sungai, dan meniti pematang sawah sebelum tiba persis di depan rumah Ama Rumiris di Sosorbinanga.

"Horas!"  Kakek, nenek, bapak, dan ibu Poltak menyapa nyaring di depan pintu rumah Ama Rumiris, yang terbuka lebar.

"Bah! Horas!  Datang boru kita dari Panatapan, oi, amang ni Rumiris.  Ompu Poltak dan Amani Poltak. Mari, naik ke rumah!"  Nai Rumiris menyambut rombongan Poltak dengan sukacita. Senyum berseling tawa tak lekang dari bibirnya.

"Bah! Ini Poltak, ya.  Bagak kali kau bere.  Ee, Berta! Sini kau! Paribanmu Si Poltak datang. Temanilah dia."

Poltak terkesiap. Berta? Pemilik suara lengking tinggi itu? Paribannya? 

"Ini pasti salah tarombo." Poltak mengkambing-hitamkan tarombo, garis silsilah. 

Kampung Sosorbinanga terasa berputar dalam penglihatan Poltak. Kepalanya terasa pusing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun