Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Poltak #012] Nenek Pencabut Kejantanan

25 September 2020   05:20 Diperbarui: 25 September 2020   12:30 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disain Sampul: Felix Tani; Foto: Erabaru.com

Begitu mendengar babi milik nenek Poltak menguik keras, karena dibekuk ketat, anak-anak Panatapan langsung datang berkumpul. Termasuk Binsar dan Bistok, tentu saja.

"Kenapa babi dikebiri, Inangtua," Binsar bertanya.  Nenek Poltak terbilang inangtua, ibu tua, untuknya.  

"Agar cepat gemuk," jawab nenek Poltak lugas.

"Bisa begitu, ya, Ompung?"  Poltak menyidik.

"Iya.  Kalau tak dikebiri, ini babi mikir betina terus sampai kurus."  Nenek Poltak meyakinkan.

"Sampai kurus, Inangtua?"  Bistok heran. Nenek Poltak juga terhitung inangtua, ibu tua untuknya.

"Iyalah. Seperti abangmu Si Hotman.  Mikirnya perempuan terus. Tapi sampai tua tak kawin-kawin juga. Kuruslah dia," sambar Binsar nyinyir.

"Hus! Jaga mulutmu!" Nenek Poltak melotot pada Binsar.

"Amanguda Gomgom, abang Si Binsar, gemuk sekali.  Dia dikebiri, ya, Ompung."

"Bah!  Kau juga, Poltak! Jaga mulutmu itu!" bentak kakek Poltak yang sedari tadi mengamati dari teras rumah.  

Sebagai sesama mahluk berbiji dua, kakek Poltak tidak mau mengebiri babi.  Ngeri. Ngilu benar dia membayangkan dua biji kejantanan itu dirogoh lalu dicopot dari kantongnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun