Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nadiem Makarim dan Kaum "Cultural Laggard"

3 Agustus 2020   16:02 Diperbarui: 4 Agustus 2020   02:09 1512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendikbud Nadiem Makarim (Foto: antara.com)

Ketiadaan anggaran keluarga untuk beli pulsa bisa diatasi dengan fasilitas pulsa pendidikan murah atau gratis. Ketiadaan sinyal bisa diatasi melalui perluasan jangkauan jaringan komunikasi elektronik ke pelosok. Semua itu masalah teknis yang sudah ada solusinya.

Satu hal yang luput dari polemik, jika semua infrastruktur 4.0 sudah menjangkau semua lapisan sosial dan wilayah, apakah kultur guru, murid dan orangtua murid otomatis ikut berubah ke pola 4.0. Atau tetap mandeg di pola 3.0 atau bahkan 2.0?

Indikatornya mudah dibaca. Jika proses PJJ hanya memindahkan materi ajar dari bentuk non-digital ke digital, dan hanya mengubah cara mengajar luring menjadi daring, berarti budaya 2.0 masih bertahan dan transformasi ke 4.0 gagal total. Itu ibarat seseorang yang memacu unta untuk terbang ke bulan.

Bagaimanapun, kaum cultural laggard itu adalah penghambat revolusi PJJ, atau transformasi cepat dari pembelajaran luring ke daring. Kaum ini sangat berisik dan paling nyaring suaranya di ruang publik.

Tapi resistensi kaum cultural laggard itu, khususnya di kalangan pelaku pendidikan, sebenarnya mencerminkan ketakutan mereka akan tersingkir dari struktur dan kultur pembelajaran daring atau PJJ.

Karena itu, Mas Nadiem, dalam rangka perluasan PJJ tolonglah kaum ini dirangkul lebih dulu. Ajak mereka berembuk sembari menjalani program penyembuhan gejala cultural lag-nya. Buktikan kepada mereka, pembelajaran daring itu seefisien dan seefektif memesan seporsi seblak pedes lewat jasa ojek online.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun