Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Bisnis Ini akan Ambruk Jika Kuliah Online Diterapkan

10 Juli 2020   14:52 Diperbarui: 11 Juli 2020   02:46 1151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Suasana Warung Lengko di kawasan Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (3/9/2019). (Foto: KOMPAS.com/ANDI HARTIK)

Akan malanglah nasib para pengusaha rumah kos-kosan mahasiswa di sekitar kampus-kampus di kota-kota besar Indonesia. Kamar-kamar kos akan ditinggalkan mahasiswa pengontraknya. Pengusaha kos-kosan akan kehilangan mata pencahariannya.

Rumah-rumah kos yang kosong itu lama kelamaan mungkin akan rusak karena tidak ada pemasukan untuk sumber biaya perbaikannya. Nilai aset rumah kontrakan it akan menyusut cepat lalu menyisakan beban kerugian bagi pebisnisnya.

Warung Makan Mahasiswa.
Setali tiga uang dengan rumah kos-kosan, pengusaha warung makan dengan konsumen utama mahasiswa juga akan gulung tikar. Sebab jika mahasiswa sudah pulang kampung semua maka siapa pula yang mau makan di warung itu.

Warung-warung makan semacam itu banyak tersebar di sekitar kampus atau sekitar pusat-pusat kos-kosan mahasiswa. Menunya disesuaikan dengan isi kantong mahasiswa yang masih dipasok orangtuanya. Sederhana tapi kenyang.

Kalau mahasiswa sudah pergi, warung-warung makan itu akan sulit bertahan. Menjaring konsumen karyawan jelas bukan perkara mudah bagi warung makan semacam itu. 

Karyawan cenderung makan di tempat yang "gengsi dikit" karena sudah bergaji sendiri. Mereka hanya akan mencari warung makan mahasiswa selewat tanggal 20 di akhir bulan.

Laundry Kiloan.
Bisnis ini juga sejatinya mengandalkan mahasiswa yang umumnya tidak punya waktu untuk cuci pakaian. Atau sebenarnya bukan "tidak punya waktu" tapi malas. Terutama para laki-laki yang doyan pakai jin dengan alasan semakin lusuh semakin keren. 

Laundry kiloan diperkirakan akan ambruk jika perkuliahan online diterapkan penuh (Foto: perantara.com)
Laundry kiloan diperkirakan akan ambruk jika perkuliahan online diterapkan penuh (Foto: perantara.com)
Alasan lain, mencuci pakaian sendiri bukanlah pekerjaan yang enak untuk orang berstatus mahasiswa. Karena status mahasiswa dianggap elite sedangkan kerja mencuci pakaian dianggap rendahan.

Barangkali para karyawan yang mondok masih akan menggunakan jasa laundry kiloan. Tapi kehilangan pelanggan mahasiswa dampaknya sangat signifikan. 

Persaingan antar bisnis laundry, untuk memperebutkan pangsa pasar yang menyempit, akan mengetat dan sengit. Ujungnya sebagaian usaha itu akan rontok karena beroperasi jauh di bawah kapasitas.

Fotokopi Kampus.
Usaha ini, jika berlokasi di dalam atau samping kampus, sudah pasti akan langsung tutup. Tidak ada mahasiswa maka tidak ada permintaan jasa fotokopi. Pegawai tata usaha kampus tak perlu jasa fotokopi. Mereka punya mesin fotokopi sendiri atau printer yang bisa mengkopi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun