Masih ingat Frans? Dia tokoh "Humor Revolusi Mental" yang sohor di Kompasiana tahun 2014-2017. Frans rajin mengumbar pengalaman konyolnya di Ende Flores.
Kemarin dia menggali ulang arsip dan menemukan bundel catatan harian penelitian sosialnya di Ende awal 1990-an.
Setelah membaca-baca ulang kembali, dia menemukan beberapa hal konyol dalam catatan itu.
Karena itu dia memutuskan untuk menuliskannya dalam bentuk sketsa-sketsa ringan berikut.
***
Pada hari pertama tiba di Wolowaru, Ende, Frans dijemput Piet, temannya asli Ende dan diajak lapor ke Kantor Camat.
"Tasnya tinggal saja di pinggir jalan," kata Piet setiba di depan Kantor Camat.
"Jangan. Nanti hilang," protes Frans.
"Sudah. Tinggal saja," kata Piet yakin. Terpaksalah Frans meninggalkan tasnya tergeletak di tepi jalan.
Setelah satu jam di Kantor Camat, Frans keluar buru-buru, khawatir tasnya raib. Syukur pada Tuhan. Tasnya masih aman tergeletak di tempatnya.
"Kenapa tadi tas ini kita tinggal di luar?" selidik Frans lagi.
"Untuk membuktikan bahwa di sini tidak ada maling," jawab Piet santai.