Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagi Orang Batak, Beras Bukan Sekadar Makanan Pokok

8 Maret 2019   14:14 Diperbarui: 9 Maret 2019   18:55 1960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bupati Humbang-Hasundutan, D. Banjarnahor memberikan beras sebagai fungsi simbolik (Dokumentasi pribadi)

Sebenarnya dalam kehidupan suami isteri ada juga penggunaaan nasi sebagai simbol perasaan. Dalam sebuah cerita rakyat yang selalu dipentaskan Grup Opera Serindo ataupun Grup Opera Serada (keduanya kelompok pertunjukan sandiwara Batak), yaitu Si Boru Na Pinaksa (Gadis yang Dinikah-paksa), ada dialog seperti ini:

"Indahan aha do on.  Malala i duru alai tata i bagasan," teriak Sang Suami meradang. Artinya: "Nasi apaan ini.  Matang luarnya tapi mentah tengahnya."   Dengan kata lain,"ngletis".

"Iboto ho do? Songoni ma nang rohangku hu ho. Malala jala tata!" balas Sang Isteri sengit. Artinya: "Kamu tahu nggak?  Begitulah rasa hatiku padamu.   Hancur dan mentah!" Waduh, kelanjutan ceritanya silahkan bayangkan sendirilah.

Begitu saja dari saya, Felix Tani, petani mardijker, makan nasi bukan pilihan tetapi ajar budaya.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun