Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Batak Itu Cengeng?

9 Desember 2016   10:15 Diperbarui: 9 Desember 2016   11:57 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jack Marpaung, salah seorang penyanyi Batak jago andung masa kini (norrysequator.blogspot.com)

Hei hei … hei hei … hei hei hei…”

Terus terang, tidak mudah bagi saya menerjemahkan lagu ini ke Bahasa Indonesia. Sebab dia memuat sejumlah idiom dan kosa kata Batak tua, kosa kata khusus “andung”, yang tidak saya kuasai.

Tapi, bermodal penguasaan bahasa Batak yang pas-pasan, ditambah sedikit rasa bahasa, saya artikan syair lagu itu kira-kira begini:

Tangisku untuk Amang, Amang yang  pandai menyimpan marah, Amang yang kini jatuh terkapar, Amang raja kami.

Harimau di kampung, beruang di sawah. Tampak nyata di peristirahatan, seperti kuda si belang. 

Akan bagaimanakah tangisku untuk Amang, Amang yang kucinta. Engkau yang berhati pemaaf, pencerita tiada tara. Bila ku kenang, sikapmu yang menenangkan hati, Amang yang kucinta, tiada artilah aku serpih sekam  ini.

Hei hei … hei hei … hei hei hei ...

Aku tersangkut bukan karena tinggi Amang, sesak bukan karena besar. Andai tersebab oleh tinggiku, dapatlah aku  merunduk. Andai tersebab oleh besarku Amang, dapatlah aku  menyamping. Aku telah tumbuh oleh derita, besar oleh kepedihan.   

Hei hei … hei hei …hei hei hei …

Andai tegalah hatiku Amang, menghunus pisau belati. Atau menarik seutas tali Amang, terjun ke dasar danau. Agar ada  jalan Amang, menuju  bunuh diriku. Agar ada jalan Amang, menuju akhir ajalku.

Hei hei … hei hei … hei hei hei…”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun