Mohon tunggu...
Sepeda
Sepeda Mohon Tunggu... Konsultan - Sepeda Enthusiast

Mari kita saling berbagi, lebih mengenal dan mengerti tentang sepeda, dan yang lebih penting lagi bisa mengajak semua bersepeda.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi yang Wajib Diketahui Wanita

11 Desember 2019   08:56 Diperbarui: 11 Desember 2019   08:59 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi investasi (sumber: pexel.com)

Kata "investasi", legkap dengan variasinya, dari "inpestasi", "inpes", "inves", dan sebagainya, kini merupakan kata yang lazim diucapkan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan. Seolah-olah dengan kata ini seseorang bisa menunjukkan kelas di mana dia berada, atau setidaknya kelas di mana dia ingin berada.

Investasi

Buktinya, banyak sekali kelas-kelas investasi yang diadakan oleh para perencana keuangan, dari investasi riil -- yang ditandai dengan sikap ogah jadi karyawan dan ingin jadi wirausahawan, sampai investasi keuangan -- lewat berbagai instrumen investasi seperti saham, reksadana, obligasi, domain dan website, tak pernah sepi dari peminat.

Hiruk pikuk keinginan untuk inpes juga yang menyebabkan banyak berita penipuan berkedok investasi yang dialami anggota masyarakat. Dari yang kelas ratusan juta rupiah, sampai triliunan juta rupiah. Rupanya, gairah untuk berinvestasi tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang apa itu investasi.

Mendudukkan persoalan, tentu kita harus kembali ke pertanyaan, mengapa Anda perlu berinvestasi. Jawabannya tentu beragam, tapi pada dasarnya hanya ada terkait empat perkara di bawah ini:

Punya kebutuhan masa depan atau saat ini yang belum terpenuhi. Ingin memiliki mobil, atau rumah, merupakan salah satu alasan mengapa Anda perlu berinvestasi.

Ingin melindungi nilai aset yang dimiliki. Anda sudah memiliki kekayaan tertentu. Lalu, apakah sudah cukup begitu saja? Tentu tidak, karena tanpa berbuat apa-apa, nilai aset Anda bakalan menurun nilainya.

Ada keinginan menambah nilai aset yang sudah ada. Anda punya keinginan untuk memiliki rumah yang lebih besar dari yang dimiliki sekarang, namun masih tetap ingin mempertahankan aset rumah yang ada? Itu adalah alasan kuat mengapa Anda perlu berinvestasi.

Inflasi. Ini adalah momok yang paling menakutkan, yang seharusnya membuat semua orang berinvestasi. Karena pada kenyataannya tingkat inflasi yang tinggi bakalan menggerogoti kekayaan yang Anda punya.

Contohnya, bila Anda menyimpan uang di bank dengan buka 3 persen pertahun, sementara inflasi mencapai 11 persen pertahun, artinya Anda tekor 8 persen dalam setahun. Di banyak negara, tingkat inflasi sedemikian parah, sehingga nilai uang nyaris nol alias banyak uang tidak bisa dibelikan apa-apa karena tidak punya nilai. Hanya investasi yang bisa mengejar ketertinggalan dari inflasi.

Investasi untuk wanita

Selama ini, banyak keluarga menyerahkan urusan keuangan, seperti investasi dan dana pensiun, kepada para suami alias kaum pria.

Padahal, menurut Investor Education Fund, lembaga keuangan non-profit asal Ontario, Kanada, justru kaum wanita yang harus lebih banyak mempersiapkan hal tersebut daripada kaum pria.

Karena bila berkaitan dengan dana pensiun, kaum wanita bakal menghadapi banyak hambatan gender. Contohnya:

  • Di berbagai negara, baik negara berkembang maupun maju, gaji para wanita kerap lebih rendah daripada pria. Tak hanya itu, karena seiring perjalanan waktu, perbedaan gaji itu akan menjadi semakin lebar dan kesempatan berkarier akan lebih sedikit.
  • Kaum wanita adalah orang yang mengurus anak dan orang tua, sehingga menyebabkan mereka kerap tidak masuk kantor. Akibatnya, gaji mereka juga dikurangi sebagai konsekuensi.
  • Secara umum, wanita hidup lebih lama daripada pria. Itu sebabnya mereka memerlukan perencanaan pensiun yang lebih panjang jangka waktunya.
  • Beberapa penelitian menyebutkan, kaum wanita kerap tidak percaya diri bila berhubungan dengan membuat keputusan berinvestasi.

Berdasarkan hal di atas, maka simak empat tip agar kaum wanita dapat mempersiapkan masa depan mereka yang lebih aman:

Pahami berapa dana yang Anda harus tabung agar aman secara keuangan saat pensiun. Perkirakan berapa lama Anda akan hidup, dengan cara mempertimbangkan kondisi kesehatan Anda saat ini. Misalnya, Anda berasumsi akan hidup sampai usia 90. Lalu pikirkan kehidupan pensiun macam apa yang Anda inginkan, dan berapa uang yang dibutuhkan untuk menikmati gaya hidup tersebut. Lalu, tentukan berapa uang yang harus ditabung tiap tahun agar tujuan itu tercapai.

Jangan mengandalkan rencana pensiun pasangan Anda. Kendalikan sendiri masa depan finansial Anda: Walau tak ada kata terlambat, sangat penting menabung secara konsisten, disiplin dengan uang dan tetap menjalankan rencana keuangan agar kebutuhan unik Anda di masa depan terakomodasi.

Buat uang tak ada habisnya. Salah satu perhatian utama para pensiunan adalah bagaimana membuat uang mereka tidak habis-habis. Rencana terbaik adalah memiliki tabungan yang cukup sehingga Anda bisa hidup hanya dari penghasilan pertumbuhan investasi dan profit. Itu sebabnya, memilih instrumen investasi sangat penting.

Tanyakan hal-hal sebagai berikut: Apakah saya harus berinvestasi untuk tabungan atau pertumbuhan?; Bagaimana cara saya menyeimbangkan risiko dan profit?; Berapa biaya berinvestasi? Dari situ Anda dapat mencari jalan meningkatkan tabungan dengan tingkat risiko yang Anda nyaman. Sebab, kalau Anda tak berani ambil risiko dalam berinvestasi, tabungan Anda tak akan mencapai jumlah yang diinginkan.

Pelajari investasi. Semakin banyak Anda membaca mengenai suatu hal, semakin paham pula Anda dengan investasi, dan pengaruhnya bagi kondisi keuangan Anda keseluruhan. Lakukan riset dan pahami peran perencanaan pensiun.

Nah, setelah para wanita mulai bisa berinvestasi, mereka -- secara statistik -- biasanya lebih pandai daripada investor pria. Itu karena kaum wanita lebih sabar dan memikirkan jangka panjang, sementara pria lebih agresif dan lebih menyukai cara pandang jangka pendek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun