Awalnya bingung nulisnya mau gimana sejak Tahun 2018 gabung bersama Kompasiana, pas nulis pertama kali di sana, wahh!! Dapat Pilihan heheh :D waktu itu nggak pusing-pusing amat sih sama hal gitu karena niat awal nulis disitu untuk perdalam ilmu jurnalistik khususnya nerapin 5W+1H.
Tapi kemarin, kok artikel saya nggak dapat pilihan? Ada yang salah kayaknya nih, saya pantau dari segi tulisan sudah ‘Oke’ dalam tanda Kutip hahahah…
Nahh, setelah riset-riset apa yang salah pada artikel saya ehh, nemu event yang saat pertama kali liat posternya rasa antuasisme saya jadi naik banget! Dalam hati “Ini nih!! Jawaban pertanyaan gua” berterima kasih dong sama Allah sudah diberi pertolongan untuk dapat bisa melihat poster tersebut.
Aku tuh orang-Nya nggk percaya yang namanya kebetulan! Bener dahh. Kenapa?
Karena yang kita alamin dalam hidup ini semuanya adalah hasil ikhtiar serta doa kita
Allah tuh tahu banget apa yang dibutuhkan oleh setiap hamba-Nya dan akan diberikan sesuai dengan tingkatan ikhtiar. jadi, semakin kita memberikan usaha kita dengan maksimal Allah percepat doa kita. Percaya deh!
Sempat juga aku kecewa, sudah mau mulai acaranya kok gua nggak dapat “Surat Cinta” dari kompasiana yah ? bahwa aku terpilih menjadi peserta Blogshop yang BERMAKNA banget buat gua. Tapi ternyata gua aja yang nggak sabaran maafin yah mbah Kompasiana sudah suudzon.
Sehabis pulang kantor saya bener-bener pantengin laptop saya, nungguin kapan mulainya. Saya orang pertama yang komen di youtube tadi dengan mengatakan “M. Taufiq Hidayat – Makassar hadir daeng!” saking antuasias –Nya.
Dan bener 2 JAM ku yang berharga terbayar dengan materi premium “BIKIN KONTEN SEPERTI APA?” terima kasih kak Widha Karina, Content Superintendent sebagai pemateri yang penyampaiannya begitu santai dan Millenial ,powerful, and friendly banget.
Saya dapat hal-hal baru yang selama ini belum pernah saya terrapin untuk mengoptimalkan konten saya di Kompasiana karena saya terpaku pada struktur penulisan Berita Jurnalistik.
Saya mendapat cara gimana mendapatkan sumber gambar yang sebenarnya darimana, karena sebelumnya saya comot-comot dan menggunakan size yang rendah.
