Mohon tunggu...
M Taufik
M Taufik Mohon Tunggu... Guru - Let move to reach the dreams

Menjadi guru sejak tahun 1988

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjadi Guru Profesional Abad 21

9 Desember 2019   19:50 Diperbarui: 9 Desember 2019   19:57 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa", lantunan syair lagu Hymne Guru sangat melekat pada diri guru yang memang tak pernah mendapatkan "tanda jasa". Penggalan syair tersebut memiliki filosofi yang sangat mendalam yang harus dimaknai positif oleh para guru. Filosofi yang terkandung dalam kalimat tersebut adalah bahwa sejatinya seorang guru adalah pahlawan bangsa yang sudah banyak menghasilkan sosok-sosok hebat di negeri ini, dan sesungguhnya "tanda jasa" yang diperoleh seorang guru adalah sebuah kebanggaan ketika melihat hasil kerja kerasnya dalam melaksanakan pembelajaran yang kemudian melahirkan orang-orang hebat bukan saja diakui di negeri sendiri akan tetapi diakui oleh dunia. Semua ini berkat profesionalitas guru,

Tuntutan profesionalitas guru sebenarnya bukan saat ini saja, namun sejak kurikulum diberlakukan di negeri ini, maka sejak itu pula guru dituntut professional dalam melaksanakan tugas pokonya. Namun istilah "profesionalisme' muncul ketika peralihan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013. Profesionalitas guru diukur dari kompetensi guru dalam memutahirkan kompetensinya sesuai tuntutan jaman yang bisa mengangkat citra, harkat, dan martabat dirinya.

Persoalan pendidikan tidak pernah lepas dari permasalahan budaya dan karakter yang merupakan dampak dan imbas dari globalisasi. Maka tidak heran ketika kurikulum 2013 dirilis unsur budaya dan karakter diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan sebagai agen konstruktif perbaikan masyarakat harus diwujudkan secara nyata, sekolah tidak hanya sekedar mengembangkan intelektual peserta didik, namun juga membekalinya dengan pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Pendidikan harus berorientasi pada pembentukan karakter peserta didik agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, religius, semangat kebangsaan, serta mampu beradaptasi di era global.

Bagaimana guru professional di abad ke-21 ?

Ada lima tuntutan yang harus dipenuhi guru untuk menjadi professional, yaitu

(1) komitmen pada siswa dan proses belajarnya, (2) menguasai materi ajar yang diajarkannya, serta menguasai teknik, strategi dan metode menyampaikan materi ajarnya, (3) bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai evaluasi, (4) mampu berpikir sistematis dan melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran, (5) mampu menjadi bagian dari masyarakat belajar di lingkungan profesinya. Namun, seiring dengan tantangan global dan revolusi industry 4.0 serta pendidikan abad 21, maka tuntutan lain yang harus dipenuhi, yaitu

(1) memiliki kepribadian yang matang dan berkembang, serta senantiasa berpikir kedepan, (2) menguasai bidang ilmunya, (3) mampu menguasai teknologi dan memiliki keterampilan membangkitkan peserta didik menguasai sains dan teknologi, dan (4) mengembangkan profesinya secara berkelanjutan.

1. Memiliki kepribadian yang matang dan berkembang, serta senantiasa berpikir kedepan

Guru sebagai "leader: di kelas harus bisa menjadi teladan bagi peserta didik yang secara sadar bahwa dirinya bukan satu-satunya sumber belajar, orang yang lebih tahu serta senantiasa berkeinginan mengembangkan potensi dan kompetensi dirinya mengikuti perkembangan jaman. Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, kreatif, dan inovatif yang dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

2. Menguasai bidang ilmunya

Dengan bekal kompetensi sesuai dengan kualifikasi akademiknya guru harus mampu menguasai ilmunya dan mampu mengimplementasikannya kedalam kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan teknik, strategi dan metode yang dilakukannya dalam menyampaikan materi ajarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun