Mohon tunggu...
Muhammad Syamsuddin
Muhammad Syamsuddin Mohon Tunggu... Dosen ITB -

Upaya sederhana, semoga bisa, mendamaikan kata dengan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Pendek (113): Hujan Terlalu Sore

19 Juli 2014   04:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:55 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan terlalu sore

hujan, isikan absensi kehadiranmu dulu

agar aku bisa menyimak suara was-wasmu

untuk menutup hari yang mulai membisu.

oOo

Bandung, 18 Juli 2014

___________

Lampiran


  • Saya mengucapkan terima kasih kepada penyedia Kamus http://www.artikata.comdan penyedia Thesaurus http://www.sinonimkata.com. keduanya sangat membantu saya dalam proses pemilihan kata ketika berpuisi.
  • Sampel untuk puisi pendek lainnya

    • Puisi Pendek (102): Percakapan Orang Tua dengan Anaknya
    • Puisi Pendek (103): Percakapan Elang dengan Mangsanya
    • Puisi Pendek (104): Percakapan Jam Dinding dam Malam
    • Puisi Pendek (105):  Percakapan Buku Tulis dengan Pena
    • Puisi Pendek (106): Percakapan Angin dengan Debu
    • Puisi Pendek (107): Percakapan Pisau Dapur dan Sayuran
    • Puisi Pendek (108): Percakapan Jantung dengan Telinga
    • Puisi Pendek (109): Percakapan Pohon dengan Burung
    • Pusi Pendek (110): Percakapan Ruang Tunggu dengan Pasien
    • Puisi Pendek (111):Percakapan Langit Biru dengan Burung yang Melintas
    • Puisi Pendek (112): Percakapan Pucuk Daun dengan Ulat Bulu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun