Penting untuk diingat, bahwa perjalanan setiap orang itu berbeda-beda dalam mencapai tujuannya. Daripada kita selalu membandingkan ketercapaian kita dengan orang lain, lebih baik kita hargai diri kita dengan selalu optimis dan senantiasa bersyukur.
Coba urutkan daftar apa saja yang harus kita syukuri, dari mulai hal kecil hingga hal besar, misalnya:
“aku hari ini masih bisa makan makanan enak, berarti kehidupanku layak”
“aku masih mampu mengerjakan tugas minggu kemarin secara mandiri tanpa meminta bantuan kepada teman, berarti aku masih pelajar yang baik dan jujur”
”aku telah presentasi mata pelajaran tertentu meskipun menurut guruku masih kurang baik, tapi aku berhasil membuat teman-teman paham tentang materi yang aku presentasikan. Itu berarti, aku sudah bermanfaat bagi orang lain”
Dengan begitu, kita tidak punya alasan untuk bersedih dan menjadi bad mood
5. Merenenungkan Penyebab Kita Merasa Bad Mood
Pernah gak sih kita tiba-tiba bad mood tanpa tahu penyebabnya? Daripada bad mood kita membuat kita tidak melakukan apa-apa seharian, lebih baik coba kita pikirkan apa penyebab dari bad mood kita ini. Tanyakan pada diri kita sendiri,
“apa yang sebenarnya kita butuhkan? Lagi butuh teman curhat? Lagi butuh refreshing dari pembelajaran daring yang terasa sangat jenuh ini? Ataukah mungkin hanya sekadar butuh semangkuk ice cream?”
Setelah kita tahu apa yang kita butuhkan, segeralah kita penuhi agar Bad Mood ‘gajelas tanpa sebab’ kita ini segera pergi dan kita bisa melanjutkan kegiatan selanjutnya.
6. Melakukan Hal yang Membuat Kita Good Mood Seketika