Mohon tunggu...
M.syafiuddin hanafi
M.syafiuddin hanafi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Mencari tuhan di secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kegagalan Pendidikan

24 Mei 2019   05:23 Diperbarui: 24 Mei 2019   10:56 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegagalan pendidikan adalah kegagalan yang tak pernah di inginkan oleh suatu Oknum maupun Negara

Terjadinya kegagalan pendidikan di sebabkan karena banyaknya problem 

Salah satu unsur penyebab nya iyalah Kurangnya suatu literasi yang di dapat sehingga tidak memungkinkan untuk menerapkan teori-teori secara efektif sehingga terjadi suatu ketidak koherensian terhadap penerapan nya secara Konkret.

Kegagalan pendidikan secara komprehensif mungkin di sebabkan kurang nya perhatian guru terhadap gaya terjang cara mengajarnya kepada Murid sehingga membuat kurang nya suatu perkembangan potensi terhadap murid

Dan jarang sekali guru menggunakan sistem mengajar secara scientifik dengan metode yang di dukung oleh suatu media Padahal itu adalah langkah awal untuk mengembangkan potensi murid secara terstruktur dan sistematis.

Dari kurangnya metode yang di terapkan guru sehingga menyebabkan cara mengajarnya mungkin tidak relevan terhadap kapasitas Internal Murid perinduvidual nya. Dan dari suatu kejadian ini bisa menimbulkan kegagalan pendidikan yang masif

Dari suatu kejadian ini banyak para Ilmuwan yang mengkritisi cara mengajar guru terhadap murid yang kurang etis

Salah satunya ilmuwan yang mengkritisi adalah Paulo Freire di dalam buku yang di tulis nya tentang (pendidikan kaum tertindas). Paulo Freire mengemukakan bahwa "kegagalan pendidikan di sebabkan karena ketidak bebasan murid untuk berfikir atau menyatakan pendapat lebih jauh lagi" 

Memang betul yang di katakan Poulo Freire tentang ketidak bebasan murid untuk berfikir dan berpendapat lebih jauh

Dikarenakan di dalam sistem pendidikan yang cara mengajarnya seperti Sistem Bank yang dimana ruang gerak yang di sediakan bagi kegiatan para murid hanya terbatas pada menerima, mencatat dan menyimpan tanpa di berikan kesempatan untuk mengekspresikan murid untuk bertanya dan lebih Absolut nya di Diskusikan secara keseluruhan

Padahal guru suatu obyektif yang memiliki pengetahuan untuk di isikan kepada murid, sedang kan murid adalah suatu deposit belaka dan sangat jelas sekali pendidikan seperti ini tak ubahnya adalah suatu penindasan terselubung terhadap kreativitas murid,Murid di tuntut untuk mengikuti jalan pemikiran guru Tanpa di beri kesempatan untuk berpikir kritis dan memecahkan masalah yang ada

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun